Mohon tunggu...
Abest
Abest Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Segala puji dan syukur untuk segalanya hari ini

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Nurani Pendekar Prabowo

19 Oktober 2014   19:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:28 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mencermati posting di facebook Pak Prabowo, menggarisbawahi kalimat beliau, "Dalam pertemuan saya dengan saudara Joko Widodo tadi saya sampaikan, bahwa saya merasakan di dalam hati sanubari Joko Widodo yang paling dalam beliau adalah seorang patriot. Beliau ingin yang terbaik untuk Indonesia" maka dengan teropong hati nurani saya, saya juga bisa merasakan bahwa seorang Prabowo Subianto juga adalah seorang Patriot, seorang Pendekar bila merujuk kepada kisah-kisah persilatan dunia Kang Ouw. Patriot Prabowo ini telah bertemu empat mata, dan telah merasakan, bahwa lawannya, Joko Widodo adalah juga seorang Patriot. Dalam cerita kisah persilatan, ada Pendekar-pendekar Besar, Sesepuh-sesepuh di puncak pegunungan, ada Pendekar-pendekar biasa, pendekar berwatak penjahat, Penjahat-penjahat, Penjahat Besar, Datuk-datuk Sesat, Iblis Siluman. Dalam peristiwa-peristiwa besar persilatan, semua akan ikut terlibat, bertemu, berkubu, bertarung. Dan ada ketika, seorang Pendekar Besar berseberangan dengan Pendekar Besar lainnya, dengan pengikutnya masing-masing berisi manusia campur aduk antara pendekar dan penjahat, masih disisipi datuk-datuk sesat dan iblis siluman, dengan segala kepentingan masing-masing. Seorang Prabowo sudah teruji, terbukti dan diakui di kancah persilatan politik nasional Indonesia sebagai seorang Pendekar Besar. Dia didukung oleh pendekar-pendekar pengikutnya, dan para Pendekar Besar dari partai lainnya. Lawan yang mengalahkannya, Joko Widodo, meski baru muncul dari pedalaman rimba di bawah kaki gunung, dengan penampilan yang kurus seolah tak berdaya, tiada kegagahan baju pendekar dan nama besar, adalah juga seorang Pendekar Besar. Dia didukung dan dimajukan oleh para Pendekar Besar dari beberapa partai, yang gamang maju sendiri untuk bertarung melawan Pendekar Prabowo. Hanya seorang Pendekar Besar yang bisa maju bertarung di puncak pertempuran, dan lawannya pun selalu seorang Pendekar Besar lain, dari kubu yang berbeda. Tidak ada yang asal-asalan dalam peristiwa yang terjadi di alam dunia ini. Lepas dari segala kekurangannya secara fisik, mental dan emosional, seorang Prabowo adalah seorang Pendekar Patriot. Manusia tidak ada yang sempurna, segala catatan dan nilai buruk yang pernah diungkapkan pihak lawan-lawan politiknya, mungkin saja ada benarnya, tapi tidak akan menghapuskan nilai jiwa patriot di dalam dirinya. Pada diri pendukung-pendukungnya, ada yang mengikuti karena merasakan sejiwa dan ingin ikut berjuang, dan tidak kurang para penjahat, datuk sesat dan iblis pun ikut menyaru mendukung. Tentu tidak boleh suatu dukungan dan pertemanan ditolak. Masalah kepentingan-kepentingan jahat, nanti diolah, digiring agar dapat dieliminir dan dipergunakan sisi positifnya untuk mendukung satu tujuan besar yang mulia dari jiwa seorang Pendekar yang memimpin. Maka dalam posting facebook Pak Prabowo, sebagian besar kalimat-kalimat adalah himbauan dan ajakan kepada pendukungnya untuk tetap tegar dalam tujuan awal yang mulia, "berjuang untuk nilai-nilai yang kita pegang teguh yaitu Pancasila, UUD 1945 yang utuh dan asli, NKRI dari Sabang sampai Merauke yang kuat, yang adil, yang sejahtera, yang berdiri di atas kaki kita sendiri dan yang ber-Bhinneka Tunggal Ika". Karena Pak Prabowo menyadari berbagai jenis orang dan berbagai macam tujuan pribadi yang ada di barisan pendukungnya. Masyarakat banyak mengingat ucapan-ucapan dari Pak Prabowo selama masa kampanye yang bisa dinilai negatif, itu dapat dimaklumi sebagai cara propaganda kampanye. Apalagi kalimat-kalimat pengobar semangat yang sebenarnya ditujukan kepada para pendukungnya secara ekslusif, yang karena keadaan keterbukaan informasi saat ini menjadi santapan semua orang dan dapat direinterpretasikan dengan berbagai sudut pandang sesuai dengan kepentingan berbagai pihak. Tapi secara garis besar, sikap dan komentarnya saat merasa dikhianati di awal masa kampanye oleh Pendekar Besar lain yang dulu menjadi sekutunya dan kini menjadi seteru, dan dibuktikan dengan tindakan dan ucapannya kini setelah bertemu Pak Joko Widodo, menunjukkan diri sejatinya sebagai seorang Pendekar Besar. Diri saya sebagai pendekar kecilpun bukan. Tetapi sebagai seorang yang menyukai kisah persilatan kependekaran dan mengikuti aktivitas dunia olahraga, dapat merasakan citarasa jiwa sportif dan semangat ke-Pendekar-an dalam menilai orang lain dalam kehidupan yang saya jalani selama ini. Melihat dan mengikuti sepak terjang para Pendekar besar di atas sana, dapat menilai secara pribadi, mana pendekar, mana penjahat, mana datuk sesat. Prabowo dan Joko Widodo adalah Pendekar-pendekar Besar. Para Pendekar menggunakan nurani, para penjahat dan datuk sesat mengikuti hawa iblis nafsu kepentingan duniawi. Kini para Pendekar Besar telah bersatu hati. Pendekar-pendekar lain dalam rombongan akan mengikuti. Kalian para pendekar berwatak jahat, para penjahat, siluman iblis dan Datuk Sesat, di kubu Prabowo maupun Jokowi, selamat berkecil hati. Di manapun kalian berada, penjahat besar kecil di dunia sosmed yang hobi sumpah serapah caci maki mengobarkan pertengkaran, mengingkari semangat Sila 3 Persatuan, para pejabat berwatak penjahat dengan perilaku korup, datuk-datuk sesat tersembunyi di Luar negeri sekalipun, langkah-langkah kalian semua selalu terawasi begitu muncul di permukaan. Kami mengawasimu dan siap bertempur melawanmu !!!!!! Jayalah Indonesia !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! Sumber gambar : https://assets.kompas.com/data/photo/2014/10/17/1326588prabowo-jokowi1780x390.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun