Mohon tunggu...
Inin Nastain
Inin Nastain Mohon Tunggu... lainnya -

Nikotin, Kafein, http://atsarku.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Neng Inin?

30 Juli 2010   15:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:26 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Entah apa yang ada dipikiran kedua orang tua ku dulu saat memberi nama aku, anak bungsunya. Yang pasti, setelah aku di beri gelar dengan ‘Inin’ aku merasa jadi berdosa sama orang-orang yang mengenal ku. Orang-orang yang baru mengenal nama ku (entah itu dari temen ku atau dari siapa), dan belum tahu fisik ku, mereka tidak jarang mengganggap aku ber jenis kelamin perempuan. Entah juga apa emang nama ‘Inin’ itu mesti disandang oleh makhluk pendamping Adam atau ada alasan lain lagi.

Ketika masuk di Perguruan Tinggi, sebagai perkenalan, Dosen mengabsent dengan memanggil nama sekaligus si Mahasiswa suruh angkat tangan dan berdiri. Yang lain lancar-lancar saja, tapi ketika nama aku di panggil, ada sedikit incident. “Mas, bukan Sampeyan, Mas. Tapi Mba Inin” entah alasan apa, koq Dosen ku jadi sok tau seperti itu. “Inin itu nama ku, Pak. Nama Aku Inin Nastain” jawab aku sambil sedikit mringis karena temen-temen satu kelas ngedadak nengok ke arahku.

Salah ‘tangkap’ terulang ketika aku dah lulus dari yang namnya Universitas. Pimpinan ku di tempat aku cari duit sempet nelepon aku untuk minta laporan. Eh dengan gagahnya dia ngomong “Mas, Mba Inin nya mana Mas?” kurang ajar sekali aku pikir ini orang “Inin itu Aku, Mas. Aku khan dah ngirimin Curuculum Vitae ku. Di sana tercantum Laki-laki, koq malah Mba Inin?” Protest aku sama atasan yang semula hendak minta laporan.

Dan itu ternyata bukan yang terakhir kali. Ketika aku berubah jadi manusia ‘Gaul’ dengan berkecimpung di dunia maya, entah itu FB (http://www.facebook.com/profile.php?id=1100051494&ref=search#!/profile.php?id=1619216022), FS (http://profiles.friendster.com/user.php) dan komunitas-komunitas lainnya, aku masih sering kali di ‘tuduh’ sebagai manusia berjenis kelamin Perempuan “Terimaksih sudah nge add, Mba Inin” adalah salah satu ucapan terima kasih dari seorang temen di FB yang baru aku add. Dan ketika aku ngomentari salah satu STATUS temen ku di FB, eh malah di jawab inin@eehhh ada c'neng yah..?? yah nech tth dh smngt cyaaahhh Neng

Ketika aku masuk di Bloog (http://www.kompasiana.com/abes) dan sempet ngomentari salah satu catatan dari salah satu Blogger, kejadian itu terulang lagi. “siap nyuri waktu mba ini….heheheh… ” adalah balasan dari sang pemilik artikel yang aku komentari. Sama seperti tragedy sebelumnya, aku pun protes “Siap!! Tapi Maaf, Bunda… aku laki-laki tulen…

)
)
”. Setelah aku ‘melayangkan protes,’ sang Blogger pun mengklarifikasi sapaannya dengan “aduuh…maaf mas inin…hihihi… okeh…mari kita lanjutkan mncuri wktu..tetap semangat nulis kaan….
D
D

Bahkan yang keitung parah dan aku juga jadi sangat kagugu (sekaligus mangkel), ada salah seorang temen di FB, dengan jenis kelamin Laki-laki terus-terusan ngerayu aku dengan embel-embel “Neng Cantik” weleh-weleh… (padahal FB ku pake fhoto asli ku)

Tapi tak apalah… diem-diem dibalik dongkol dan geli dengan panggilan ‘Mba’ dan ‘Neng,’ aku ambil kesimpulan, nama “Inin” ku, siapa tau bisa bawa HOKKY (Bener ga ejaannya ya? hehe) ya, Inin bawa KEBERUNTUNGAN. Terimakasih Ibu, Ayah...

(Buwat temen-temen yang salah satu petikannya di cantumkan di sini, hehehe, ijin ikut ambil potongan tulisannya)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun