Mohon tunggu...
Inin Nastain
Inin Nastain Mohon Tunggu... lainnya -

Nikotin, Kafein, http://atsarku.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indy Rahmawati

9 April 2010   13:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:53 948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebelumnya, nama Indy Rahmawati mungkin hanya dikenal oleh pemirsa TV One, khususnya di acara Apa Kabar Indonesia Pagi, lebih khusus lagi di Apa Kabar Indonesia Pagi pada tayangan 18 Maret 2010. Tapi hampir satu bulan kemudian, nama itu menyeruak ke permukaan dan hampir bisa dipastikan nama Indy Rahmawati, lebih dikenal dari sebelumnya. Pencarian-pencarian nama Indy Rahmawati melalui berbagai fasilitas pun, tidak menutup kemungkinan mengalami peningkatan kunjungan.

Youp, di akhir pecan ini, kembali masyarakat luas disuguhi oleh adanya dugaan makelar kasus, yang dilakukan oleh TV One, yang secara kebetulan, acara tersebut dipandu oleh Indi Rahmawati. Dari informasi yang beredar, dalam acara tesebut Andris Ronaldi (37) alias Andis, selaku Narasumber dalam acara yang dipandu oleh Indy Rahmawtai, mengaku sebelum menjadi nara sumber, dirinya “dipaksa” untuk memberikan keterangan yang telah disiapkan oleh pihak Televisi yang “mengontrak” dia.

Menyikapi adanya Markus dalam pengejaran Markus, terdapat tangGapan yang beragam. Dari mulai yang sangat esktrem baik itu mengecam tindakan Indy, maupun yang secara ekstrem menentang pengakuan dari Andris Ronaldi.

Tapi kita harus menunggu (lagi) untuk mengetahui kebenaran, siapa yang sebenarnya benar? Apakah benar bahwa Indy telah merekayasa, dan sengaja memojokkan Polri dengan isu kasus Markus, ataukah Andris Ronaldi yang memberikan keterangan palsu kepada Polri dengan kepentingan-kepentingan dari berbagai pihak?

Semoga masalah ini lekas kelar, dan tidak terjadi lagi. Ketika kasus ini berlarut-larut, ditakutkan Markus sejati, telah jauh meninggalkan Indonesia yang kemudian sulit untuk dikejar, apalagi bertanggung-jawab….

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun