Mohon tunggu...
Inin Nastain
Inin Nastain Mohon Tunggu... lainnya -

Nikotin, Kafein, http://atsarku.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Di Subang Ada Nenek yang Berusia 150 Tahun, Lho...

7 Juni 2010   10:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:41 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

‘Ritual’ untuk mengetahui warga di sebuah daerah, yang disebut dengan Sensus Penduduk (SP) telah kelar sekitar satu minggu yang lalu (meskipun, sejatinya proses pendataan itu masih berlangsung sampai dengan 15 Juni mendatang, sebagai penyempurnaan data).

Nah, dari proses SP yang didalamnya mendata usia warga yang mendiami suatu daerah itu, petugas (BPS) di kabupaten Subang, mendapatkan data yang cukup mencengagngkan (meskipun mungkin pada prakteknya tidak secengang itu). Setelah sebelumnya, (kalau tidak salah) di Bogor ada kakek berusia 120 tahun, ternyata di Subang juga ada warga yang kemungkinan berusia di atas 100 tahun, malahan lebih senior dari kakek yang di Bogor itu.

Perbedaannya, selain di Subang lebih senior, warga yang diduga berusia di atas 100 tahun itu, dari kalangan Hawa, Nenek-nenek sementara di Bogor, Kakek-kekek. Petugas yeng berwenang, mendapatkan salah seorang Nenek, Marsih namanya, seorang warga di desa Cimayasari, kecamatan Cipendeuy Rt 8/03, diduga telah lahir sejak 150 tahun yang lalu. “Dari laporan petugas di lapangan, salah seorang warga atas nama Marsih, diduga berusia 150 tahun,”kata Kasi Statistik Sosial BPS Subang

“Tapi ini juga perlu adanya kajian-kajian yang lain untuk memastikan bahwa yang bersangkutan benar-benar berusia 150 tahun, tidak lantas menerima begitu saja,”lanjut Kasi.

Selain Nenek Marsih, sampai dengan senin 7 Juni kemarin, ada 21 warga yang juga kemungkinan berusia di atas 100 tahun. Bahkan ada yang mengaku sudah lahir saat kerajaan Syaikh Djati di Cirebon.

Kira-kira kalau bener-bener Nenek-nenek dan Kakek-kakek itu berusia segitu, mereka masih pasih ngga ya ngomong bahasa Belanda? (Minimalnya, dalam salah satu ke ‘sletot’an mereka ngedongeng ke anak-cucu nya, (lha, anaknya juga dah usia 80 an katanya….hehe) ada kata-kata bahasa Belanda…) Hmmm… kira-kira (lagi) nama yang disandang itu ada aroma ke Belanda-belanda an ngga ya?

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun