[caption id="attachment_371137" align="alignnone" width="300" caption="dokument ranngkat"][/caption]
“lelaki sepiku..” katamu ketika jari mu menyentuh dada kiriku..
Sapaku kini tinggal tatapan kosong
Hanya meminta jasa dari angin..
Menyentuhmu, saat kau termangu
Tak sampaikah?
Dan…
Ah sial!
Kau pun lupa, bagaimana caraku mengeja tentang rinai yang mereka namai Rindu
Kau lupa?
Brengsek
Kopiku tinggal seteguk
Biar aku habiskan sendiri
Biarkan senja cemburu
Cemburu karena hangatnya bibirku menenggelamkan kopi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!