Mohon tunggu...
Inin Nastain
Inin Nastain Mohon Tunggu... lainnya -

Nikotin, Kafein, http://atsarku.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku, Kamu

8 November 2012   11:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:45 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hey, kau

Aku merindumu. Aku mencarimu di setiap kedipan bintang yang mulai memudar. Akupun memunguti setiap angin yang menerpa tubuh ringkihku. Berharap kau titipkan cumbumu di sana

Tapi entah.. Angin itu tak lagi membelaiku mesra, menitipkan kecupan darimu. Adakah jelaga datang meng-uap-kan basahnya kecupanmu untukku. Entah. Yang aku tau, lembutnya angin akan menyapaku lagi

Hey, kau

Aku akan menunggumu. Kau akan datang, duduk, menemaniku, bersama menyeduh kopi dalam gelas yang sama. Kau akan mengusap guratan-guratan lelahku. Itu janjimu. Janji yang kusimpan rapih dalam memoryku

Hey, kau..

Kita akan bersanding, bercerita tentang melati-melati yang mulai mekar di terasmu. Melati yang sesekali cemburu dengan halummu. Indah sekali matamu, Sayang... Berbinar, ketika kau berceloteh tentang bocah kecil yang menggodamu. Teduh, menutup mulut saat sinarnya menyapa hatiku..

Hey, kau..

Kiranya malam ini kau selipkan keluhmu pada angin penghujung musim ketiga ini

Aku masih akan tetap mencoba membaca goresan-goresan selendang di singgasanamu

Bahkan ketika tidak kutemukan selendangmu pada angin yang akan membelaiku malam ini, aku akan menunggu besok malam dan malam yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun