Mohon tunggu...
Mom ShainAben
Mom ShainAben Mohon Tunggu... Lainnya - Berpijak teguh di atas gelombang

Seorang anak yang pernah kehilangan Ibu dan seorang Ibu yang pernah kehilangan anak. Namun tak pernah kehilangan kasih TUHAN.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

LAKI-LAKI KECIL

15 Februari 2023   11:28 Diperbarui: 15 Februari 2023   13:28 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Usianya baru 6 tahun. Laki-laki kecil itu tampak barusan mandi, dengan kaos biru bergambar pahlawan salah satu film kartun, yang dimasukkan ke dalam celana pendeknya. Rambut disisir rapi.

Melihat penampilan yang rapi jali di pagi hari, dugaanku sepertinya dia akan ke pasar dengan Mamanya, atau mungkin hendak bermain ke rumah tetangga.

Ternyata tidak. Kaki kecil itu membawa tubuh mungilnya melangkah ke seberang rumah. Lalu, tangan kecilnya membuka tutup tong tempat sampah di halaman rumahku seraya berteriak dengan nada sopan: "Nenek, kuambil ini ya ...!"

"Ambil apa, Nak?" tanyaku seraya membuka pintu.

"Kertas-kertas ini bisa dijual! Kardus ini juga!"

Deg! Jantung berdebar seketika. Terasa perih di mata. Kertas-kertas bekas ketikan yang kemarin kuremas-remas tak berguna, ternyata terlihat sebagai rupiah di matanya.

"Siapa namamu, Nak? Umur berapa? Gak sekolah?" cecarku. Seakan ingin menggali informasi, tetapi yang sebenarnya menahan air mata yang tengah bergelut dengan rasa iba.

"Enam tahun aku," jawabnya sambil mengangkat kelima jari di tangan kanan dan jari jempol kiri, "Masih PAUD," lanjutnya. Lalu terkekeh kecil, menampakkan gigi-gigi kecil kecoklatan.

Sedetik kemudian, tubuh kecil itu mondar-mandir mengangkut semua kertas-kertas bekas dan kardus ke rumahnya di seberang. Baik yang dikumpulkannya dari tempat sampah, maupun yang aku keluarkan dari dalam lemari. Kertas-kertas yang kurencanakan hendak dibuang, yang ternyata mampu menghasilkan nasi dan lauk di rumah laki-laki kecil tersebut.

Mataku mengikutinya, seraya batin berbisik, "Semangat ya, Nak! Hidup memang harus diperjuangkan ..."

Kisah nyata. 

15.02.2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun