Mohon tunggu...
Abel Yusserma Kurniawan
Abel Yusserma Kurniawan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Hobi Membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perpustakaan Sebagai Pilar Literasi Digital di Era Moderen

6 Januari 2025   20:00 Diperbarui: 6 Januari 2025   20:00 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://lib.ub.ac.id/berita/mengenal-perpustakaan-digital-akses-wawasan-tanpa-batas/I

Perpustakaan sebagai Pilar Literasi Digital di Era Modern

Abstrak

Perpustakaan memiliki peran penting dalam meningkatkan literasi digital masyarakat di era modern. Dengan berkembangnya teknologi, perpustakaan tidak lagi sekadar tempat penyimpanan buku, tetapi juga menjadi pusat informasi dan edukasi digital. Artikel ini membahas bagaimana perpustakaan dapat menjadi solusi dalam membangun masyarakat yang cerdas, menghadapi tantangan era informasi yang kompleks, serta strategi dalam meningkatkan literasi digital melalui layanan dan inovasi perpustakaan. Dengan adaptasi yang tepat, perpustakaan dapat terus menjadi pilar utama dalam mencerdaskan generasi penerus.

Pendahuluan

Perpustakaan sejak dahulu telah menjadi pusat peradaban dan ilmu pengetahuan. Namun, seiring dengan digitalisasi informasi, peran perpustakaan harus berkembang agar tetap relevan dengan kebutuhan zaman. Masyarakat modern lebih banyak mengakses informasi secara daring dibandingkan secara fisik, sehingga perpustakaan harus berinovasi untuk memberikan layanan berbasis teknologi yang mendukung peningkatan literasi digital.

Tinjauan Pustaka

Berbagai penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa perpustakaan memiliki peran signifikan dalam meningkatkan literasi digital. Studi dari Universitas Indonesia (2021) mengungkapkan bahwa perpustakaan digital mampu meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kemampuan menilai informasi yang valid. Penelitian dari Universitas Gadjah Mada (2020) menyoroti pentingnya pelatihan literasi digital di perpustakaan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap hoaks dan misinformasi. Selain itu, jurnal Perpustakaan Nasional (2022) menekankan perlunya transformasi layanan perpustakaan agar lebih adaptif dengan kebutuhan pengguna digital.

Metodologi

Artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur. Data dikumpulkan dari berbagai sumber, termasuk:

  • Jurnal Akademik: Seperti jurnal dari Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan jurnal Perpustakaan Nasional.
  • Laporan Institusi Pendidikan: Termasuk laporan dari Kementerian Pendidikan, lembaga penelitian, dan perpustakaan universitas.
  • Artikel Ilmiah dan Media: Artikel dari sumber terpercaya yang membahas perkembangan perpustakaan digital dan literasi digital di Indonesia.

Analisis dilakukan dengan mengidentifikasi tren, tantangan, serta strategi inovatif yang telah diterapkan oleh perpustakaan dalam era digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun