Kedisiplinan merupakan soft skill yang diperlukan oleh setiap kalangan usia, terutama bagi seorang siswa. Kedisiplinan perlu dipupuk sejak dini, terutama saat seorang anak duduk dibangku sekolah dasar sehingga anak bisa belajar untuk berperilaku dengan baik agar diterima oleh lingkungan sekitarnya. Menumbuhkan kedisiplinan siswa tidaklah mudah dan cepat sehingga, memerlukan pembiasaan dan seiring berjalannya waktu akan terbentuk di dalam dirinya.
Fenomena yang sering terjadi dikalangan generasi alpha yaitu tingkat kedisiplinan yang rendah, sehingga hal ini mempengaruhi segala aspek dalam kehidupan mereka. Generasi alpha sering dicap sebagai generasi yang tidak bermoral dan memiliki tingkat kesopanan yang rendah. hal tersebutlah yang mendorong mahasiswa PMM gelombang 4 kelompok 105 untuk memberikan psikoedukasi demi perubahan sikap dan moral siswa melalui SDN Tulusrejo 3 Malang.
Mahasiswa yang tergabung dalam PMM (Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa) gelombang 4 kelompok 105 yang terdiri dari 5 orang anggota dari Program Studi Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang. Kelompok ini dibimbing oleh Titik Agustiyaningsih, S.Kep., Ns., M.Kep. sebagai dosen pembimbing lapang (DPL). Kelompok PMM ini membuat program kerja dan langsung turun ke lapangan untuk merealisasikan program kerja dan berkontribusi secara langsung dengan para siswa generasi alpha selama satu bulan rangkaian program kerja.
Lomba PBB diselenggarakan pada hari Senin, 12 Agustus 2024. Siswa kelas 3 hingga kelas 6 ikut berpartisipasi dalam lomba tersebut dan membentuk 10 kelompok secara acak. Sehingga, para siswa dapat mengenal dan bekerja sama dengan teman baru yang berbeda kelas. Sebelum lomba PBB berlangsung, setiap kelompok diberi waktu untuk berlatih selama 3 minggu. Masing-masing kelompok memiliki guru pendamping yang mampu mengarahkan dan membimbing para siswa untuk berlatih baris-berbaris.
Pada saat lomba PBB berlangsung, setiap kelompok menampilkan hasil latihan mereka yang terbaik mulai dari gerakan, keteraturan, kerapihan hingga kekompakan kelompok dalam baris-berbaris. Terdapat 3 orang juri yang menilai lomba PBB yaitu kepala sekolah, guru dan mahasiswa PMM.
Salah satu guru SDN Tulusrejo 3, Kustin (gelar), di Malang, Kamis (24/07/2024), mengatakan bahwa dengan diadakannya lomba PBB dalam memperingati HUT RI yang ke-79 dapat meningkatkan kedisiplinan siswa, siswa jadi mampu mendengarkan arahan orang lain, lebih tenang dan teratur dalam kelas dan tentunya meningkatkan rasa nasionalisme dalam diri siswa.
"Banyak siswa yang masih belum bisa PBB dan kalau kita upacara, yang jadi petugas orangnya itu-itu aja. Jadi dengan adanya lomba PBB ini juga bisa membantu anak-anak mengenal PBB, supaya anak bisa belajar mendengarkan arahan orang lain, biar lebih mudah diatur dalam kelas dan meningkatkan rasa nasionalisme juga", ungkap nya.
Setelah dilaksanakannya lomba PBB, salah satu siswa, Naira, kelas 6 SDN Tulusrejo 3 memberikan pendapat terkait kegiatan lomba PBB yang diadakan oleh sekolah dan mahasiswa UMM yang sedang melaksanakan pengabdian. "Saya merasa senang bisa ikut lomba ini kak. Sebenarnya, saya tertarik untuk belajar PBB karena mau jadi paskibra. Sekarang, saya lebih mengerti tentang baris-berbaris. Kakak membimbing kami dengan sabar dan baik sekali", ujarnya.