Mohon tunggu...
Abel Supinto
Abel Supinto Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Hadiah Kecil yang Berharga

25 Agustus 2017   15:03 Diperbarui: 25 Agustus 2017   15:38 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Spermatositogenesis

Proses ini merupakan tahap dimana spermatogonia mengalami mitosis dan menjadi spermatosit primer. Spermatogonia bersifat diploid (2n) atau mengandung 23 pasang kromosom. Spermatosit primer yang terbentuk juga bersifat diploid (2n).

2. Meiosis

Setelah spermatosit primer terbentuk, maka sitoplasma yang terbentuk juga semakin banyak dan terjadilah proses meiosis. Spermatosit primer berubah menjadi spermatosit sekunder yang bersifat haploid (n) kromosomnya. Kemudian spermatosit sekunder membelah lagi pada proses meiosis II dan membentuk lagi n kromosom, sehingga terbentuklah empat buah spermatid yang juga bersifat haploid (n).

3. Spermiogenesis

Proses ini merupakan perubahan dari spermatid menjadi spermatozoa . Spermatid yang awalnya hanya berbentuk seperti sel-sel epitel yang sederhana, pada proses ini mengalami transformasi yang signifikan, yaitu mengalami pemanjangan sehingga terbentuklah struktur spermatozoa atau sel sperma yang matang yang jelas dari sperma, yaitu mempunyai bagian kepala, midpiece, dan ekor.

Sperma yang matang ini akan dikeluarkan melalui saluran pada penis yang disebut meathus uretra bersama dengan cairan yang diproduksi oleh kelenjar vesikula seminalis yaitu berupa cairan semen yang kental, mengandung fruktosa, asam askorbat, enzim koagulasi (vesikulase) dan prostaglandin. Selanjutnya sperma bercampur dengan cairan dari kelenjar prostat yang berupa cairan seperti susu yang bersifat sedikit asam sitrat, dan juga enzim PSA (prostate spesific antigen), cairan ini berperan dalam aktivasi sperma dan jumlahnya juga banyak, yaitu mencapai 1/3 volume dari pada semen . Dan yang terakhir sperma tersebut bercampur dengan cairan yang di produksi oleh kelenjar cowper , yang berupa cairan mukoid kental, berwarna bening, yang menetralkan sisa urin yang asam didalam saluran urethra. Setelah  semua tercampur, semen pun dikeluarkan atau diejakulasikan melalui saluran penis

 

Spermatogenesis

Setelah mempelajari sel sperma kita perlu juga untuk mempelajari sel ovum yang dimiliki oleh Ibu

  • SEL TELUR

PENGERTIAN OVUM

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun