Mohon tunggu...
Abel Pramudya
Abel Pramudya Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Jurnalistik Universitas Multimedia Nusantara

Travelling, photography, bus enthusiast @abelpram

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Banyak Jalan Menuju Yogya: Panduan Memilih Bus Jakarta-Yogya

15 September 2022   13:49 Diperbarui: 15 September 2022   13:59 3351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Yogyakarta. Foto: Dhio Gandhi/Unsplash

Rute Jakarta-Yogya menjadi rute gendut. Mobilitas dari dan menuju Yogya memiliki permintaan tergolong tinggi. 

Maklum saja, Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan rumah bagi 4 juta penduduknya. Yogyakarta juga menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan dalam dan luar negeri. Kota Yogya pun dikenal sebagai kota pelajar. Banyak pelajar dari berbagai daerah yang datang menimba ilmu di kota ini. 

Baik pesawat, kereta, maupun bus berlomba menyediakan layanan transportasi terbaik dari dan menuju Kota Gudeg ini. Beragam perusahaan otobus (PO) dengan berbagai kelas layanan hadir melayani penumpang di jalur ini. Per 8 Agustus 2022, ada perusahaan otobus anyar yang turut melayani jalur Jakarta-Yogya, menjadi opsi untuk memenuhi permintaan mobilitas masyarakat.

Pola operasi bus yang melayani tujuan Yogyakarta terbilang unik. Pasalnya, ada dua terminal terminus, yakni Terminal Giwangan dan Terminal Jombor; dan tiga jalur utama, yakni dari arah barat (Wates), timur (Klaten), juga utara (Magelang).

Oleh karenanya, calon penumpang perlu riset untuk menentukan bus mana yang akan dinaiki, karena beda PO bisa saja berbeda jalur yang dilewati dan berbeda terminal terminusnya. Namun, ada pula perusahaan bus yang menyediakan opsi beberapa jalur: via Magelang, via Klaten, atau via Wates. 

Jika Anda ingin bepergian menggunakan bus dari Jakarta ke Yogya, tulisan ini dapat memandu Anda menentukan pilihan.

Jakarta-Yogya via Wates
Bus Sumber Alam. Foto: Tony SAC
Bus Sumber Alam. Foto: Tony SAC

Jalur ini melewati lintas selatan Jawa yang juga menjadi jalur bagi bus-bus Yogya-Jawa Barat (Banjar, Tasik, Bandung) dan Yogya-Jawa Tengah (Kebumen, Purwokerto, Cilacap).

Bus Jakarta-Yogya yang melewati jalur ini umumnya memiliki titik penjemputan yang lebih banyak dan didominasi jalur non-tol. Oleh karena itu, bus-bus di jalur ini umumnya berangkat lebih dulu dibandingkan bus yang menggunakan rute via Klaten.

Mayoritas bus dengan rute Jakarta-Yogya via Wates dari arah barat akan keluar tol di Pejagan. Kemudian bus belok ke selatan melewati Ketanggungan, Prupuk, Ajibarang, Sumpiuh, Kebumen, Purworejo, dan Wates. Begitu pula rute yang dilalui dari arah timur.

Bus-bus di jalur selatan Jawa ini umumnya berhenti dan berangkat di Terminal Giwangan tidak masuk terminal Jombor. Jarak antara Jakarta (Terminal Pulogebang) dan Yogya (Terminal Giwangan) via Wates kurang lebih 530 km dengan waktu tempuh sekitar 11-12 jam. 

Pilihan bus di jalur ini di antaranya adalah Sumber Alam, Murni Jaya, Agra Mas, Sinar Jaya, Tividi, dan Rosalia Indah.

Jakarta-Yogya via Magelang

Bus Handoyo. Foto: Instagram @indotrans_
Bus Handoyo. Foto: Instagram @indotrans_

Rute bus di sini cukup unik karena terbagi lagi menjadi dua jalur yakni Magelang-Ambarawa-Semarang dan Magelang-Temanggung-Weleri. Perjalanan melewati jalur tersebut akan memanjakan mata penumpang dengan pemandangannya yang hijau nan asri. 

Namun, lintas Magelang-Temanggung-Weleri memiliki jalur yang cukup ekstrem, khususnya di daerah Parakan-Sukorejo-Weleri. Jalur ini membelah hutan dengan tanjakan curam dan tikungan tajam. Bagi yang mudah mabuk dalam perjalanan sangat disarankan untuk tidak memilih rute ini.

Kebanyakan bus yang menggunakan rute ini berangkat dan berhenti di Terminal Jombor. Jarak Jakarta (Pulogebang) sampai Yogya (Jombor) via Temanggung sekitar 510 km dengan waktu tempuh 10-11 jam. Sementara, untuk rute via Ambarawa berjarak sekitar 540 km dengan waktu tempuh 9-10 jam.

Pilihan bus di jalur ini di antaranya adalah Safari Dharma Raya, Handoyo, Santoso, Murni Jaya, dan Rosalia Indah.

Jakarta-Yogya via Klaten

Bus Indorent. Foto: Instagram @dekbus
Bus Indorent. Foto: Instagram @dekbus

Rute ini menjadi favorit bagi yang mengejar waktu karena didominasi oleh jalur tol. Lintasannya adalah Yogya-Prambanan-Klaten-Delanggu-Kartasura dan masuk tol di Gerbang Tol Colomadu atau di Boyolali. 

Setelah lepas Kartasura atau Boyolali, ada PO yang berjalan langsung tanpa mengambil penumpang lagi, ada pula yang masih keluar tol di Salatiga atau Bawen untuk mengambil penumpang.

Bus di rute ini ada yang memiliki tujuan Terminal Giwangan dan Terminal Jombor. Jam keberangkatannya pun lebih sore, bahkan malam sekitar pukul 19.00 WIB. 

Jarak Jakarta (Pulogebang) sampai Yogya (Jombor/Giwangan) via Kartasura-Klaten sekitar 570 km dengan waktu tempuh 8-9 jam. Rute paling jauh, tapi paling cepat, karena didominasi dengan jalur tol.

Pilihan bus di rute ini di antaranya adalah Agra Mas, Sinar Jaya, Sudiro Tungga Jaya, Bhaladika, Haryanto, Murni Jaya, dan yang teranyar Indorent.

Konektivitas Terminal

Terminal Giwangan menjadi terminal terbesar se-Yogyakarta dengan luas kurang lebih 6 hektar. Terminal tipe A ini terletak di pinggir selatan Kota Yogya, berbatasan dengan Kabupaten Bantul.

Terminal Giwangan hanya berjarak 4,6 km dari Sate Klathak Pak Pong, 4,3 km dari Kebun Binatang Gembira Loka, dan 6 km dari Titik Nol Yogyakarta. Terminal Giwangan juga dekat dengan area kampus Institut Seni Indonesia Yogyakarta dan Universitas Ahmad Dahlan.

Sebagai opsi transportasi lanjutan, terminal ini dilayani Trans Jogja koridor 3A (Adisutjipto-Ngabean), 3B (Giwangan-Condongcatur), 4A (Giwangan-UGM), 4B (Giwangan-UGM), 7 (Giwangan-Babarsari), dan koridor 9 (Jombor-Giwangan), serta koridor 11 (Giwangan-Condongcatur).

Giwangan juga menjadi titik naik-turun penumpang bagi bus-bus Patas menuju Purwokerto seperti Efisiensi dan Riyan, juga bus-bus Patas jurusan Solo, Surabaya, Banyuwangi, seperti Eka, Mira, Sugeng Rahayu, Sumber Selamat, dan Mila Sejahtera.

Sementara itu, meski melayani kendaraan antarkota antarprovinsi, Terminal Jombor hanya menyandang status sebagai terminal tipe B. Terminal yang secara administratif terletak di Kabupaten Sleman ini terkoneksi dengan Trans Jogja koridor 2A (Condongcatur-XT Square), 2B (Condongcatur-XT Square), 5A (Jombor-Babarsari), 5B (Jombor-Adisutjipto), dan 8 (Jombor-Jogokaryan), dan koridor 9 (Jombor-Giwangan).

Layanan Trans Jogja baik dari Terminal Jombor maupun Giwangan juga terhubung dengan Stasiun Yogyakarta (Tugu) dan Stasiun Lempuyangan serta beberapa tempat wisata di Kota Yogya.

Lokasi Terminal Jombor sangat dekat dengan Monumen Yogya Kembali dan Jogja City Mall, sekitar 1 km saja. Sementara, dari Jombor menuju Titik Nol Kilometer Yogya berjarak 7 km. Terminal Jombor juga dekat dengan Universitas Gadjah Mada dan Universitas Negeri Yogyakarta, yakni sekitar 4 km.

Terminal Jombor menjadi titik naik-turun penumpang untuk bus-bus Patas arah Semarang dan Pati, seperti Maju Lancar, Sumber Waras, Haryanto, dan Ramayana serta bus-bus Patas arah Purwokerto via Wonosobo seperti Sugeng Rahayu dan Eka.

Hindari Calo Terminal

Bus Agra Mas. Foto: Abel Pramudya Nugrahadi
Bus Agra Mas. Foto: Abel Pramudya Nugrahadi

Calo terminal masih menjadi momok bagi para calon penumpang bus. Mereka yang tak berpengalaman kerap jadi korban. Tarif tiket bus di tangan calo bisa dua kali lipat lebih mahal dari tarif resminya.

Kunci utama untuk menghindari praktik percaloan adalah riset guna memperkaya khazanah perbusan, khususnya pola operasional dasar dari bus yang akan kita naiki. 

Calon penumpang bisa melakukan pencarian di aplikasi atau situs pembelian tiket seperti Traveloka dan Redbus untuk mengetahui pilihan bus yang melayani rute Jakarta-Yogya, tarif, jam keberangkatan, titik keberangkatan, estimasi jam kedatangan, dan kelas layanan bus.

Cara riset lainnya adalah menonton video perjalanan di YouTube dengan kata kunci "bus jakarta-jogja". Dengan menonton video, calon penumpang seolah sedang melakukan simulasi perjalanan. Informasi yang didapatkan dari video bisa lebih detail, seperti jalur yang dilewati, rumah makan yang disinggahi, bahkan nomor telepon agen-agen.

Ya, pembelian tiket bus saat ini tak melulu harus datang ke terminal atau agen. Sebuah solusi ampuh agar tidak menjadi korban calo.

Calon penumpang bisa membeli tiket via telepon atau chat ke agen resmi dan mentransfer uang tiketnya. Selain menggunakan aplikasi pihak ketiga, beberapa PO juga sudah menyediakan sistem online ticketing melalui aplikasi atau situs resmi PO tersebut.

Calon penumpang memang sebaiknya sudah membeli tiket terlebih dahulu sebelum datang ke terminal untuk menghindari calo. Namun, seandainya terpaksa harus membeli tiket di terminal atau ada perjalanan mendadak, kita sudah tahu kisaran harga tiket, sehingga ketika ditawari tiket dengan harga yang tidak masuk akal silakan langsung ditolak.

Pastikan juga ketika membeli tiket di terminal, belilah di loket resmi dan petugas berseragam. Jika ragu, silakan cari petugas perhubungan atau keamanan di terminal.

Selamat mengukir kenangan di perjalanan Jakarta-Yogya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun