Berbagai macam cara untuk meningkatkan penjualan seringkali dilakukan oleh orang-orang pemasaran,salah satunya adalah dengan memberikan berbagai macam barang sebagai hadiah yang di "bundling" dengan produknya. Hal ini bisa dilihat kalau kita masuk ke sebuah toko ritel (Supermarket,Hypermarket,Minimarket,Perkulakan,Toko-toko yang ada di pasar Tradisional),seringkali melihat produk-produk yang di pajang di rak toko banyak dijumpai memasang "POS Material" (POS = Point of Sales) yang menyampaikan pesan bahwa produk tersebut berhadiah barang-barang tertentu. Contoh barang yang dipakai hadiah promosi sering juga ikut di pajang bersama produknya. Orang-orang pemasaran seringkali menyebutnya sebagai "Consumer Promo"
Macam barang yang dipakai untuk kegiatan "Consumer Promo" , "Trade Promo" dan jenis promosi lainnya sangat beragam,antara lain tempat makan/minum,alat tulis,alat mandi,dsb. Semuanya itu tentu saja bertujuan untuk menarik konsumen supaya membeli produk tersebut sesuai segmentasi dan jenis produknya.
Bila anda ingin melakukan kegiatan promosi dengan barang-barang hadiah seperti diatas,perlu ada mekanisme yang baik agar effektifitas program promosi untuk meningkatkan penjualan benar-benar tercapai. Seringkali dijumpai kegiatan promosi tersebut hasilnya tidak sesuai seperti yang diharapkan,dimana barang-barang hadiah yang di pesan dalam jumlah besar dengan biaya yang "mahal" Â hanya "sedikit" yang terlihat di toko dan konsumen juga kurang mendapatkan manfaat atas promosi tersebut,kenapa...?
- Tidak adanya informasi yang jelas di label, kemasan produk hal promosi "berhadiah" ; Bila hanya mengandalkan personil di lapangan untuk melakukan "bundling" dan membuat POS Material di toko,lebih baik hal tersebut tidak dilakukan. Faktor profesionalitas dan integritas seringkali menyebabkan barang hadiah tidak sampai ke tangan konsumen. Produk-produk yang sukses dalam melakukan promo berhadiah antara lain Pasta Gigi Darlie,Colgate ; Cuman sayangnya produk-produk tersebut "import" dari negara tetangga (Malaysia). Mereka selalu mencantumkan di kemasan produknya bilamana sedang mengadakan promosi berhadiah barang yang sering menjadi incaran ibu-ibu rumah tangga. Bagaimana dengan promosi berhadiah barang dari produk-2 lokal di Indonesia? Anda tentu punya pengalaman pribadi yang bisa di ceritakan.
- Kwalitas barang yang dipakai untuk promosi berhadiah tidak sepadan dengan segmentasi produk yang dijual. Banyak konsumen mengeluhkan barang promosi yang tidak bermutu dipakai untuk "bundling" dan bahkan cenderung menjadi "sampah" bila dibawa pulang ke rumah. Bila memang budjet promosi tidak cukup mendukung,lebih baik tidak membelanjakan barang-barang yang tidak bermutu sebagai hadiah. Pengalihan untuk memperbesar marjin keuntungan pedagang dan harga promosi yang menarik konsumen jauh lebih effektif dibandingkan memberikan hadiah barang yang tidak bermutu.
- Kegunaan barang yang dipakai untuk hadiah tidak sesuai dengan kebutuhan konsumen sehingga akhirnya menjadi "sampah" ; Souvenir / Gimmicks pernah dipakai sebagai hadiah yang diberikan oleh perusahaan-perusahaan Farmasi ke para dokter / bidan di era tahun 1980-an setiap kali para "detailer" nya mengunjungi "decision maker" tersebut ; Namun hal ini akhirnya tidak memberikan dampak apapun terhadap produk yang di promosikan. Justru dengan berbagai pendekatan secara personal yang memberikan keuntungan bagi peningkatan karier (dukungan penelitian),pengetahuan (seminar-seminar),pertumbuhan iman (wisata rohani),para "decision maker" tersebut mau menuliskan "resep" obat dari perusahaan farmasi tersebut. Di dunia "Consumer Goods" memenangkan hati konsumen dengan berbagai kegiatan yang berguna sesuai komunitas yang terbentuk akan memunculkan "brand loyalty" yang tinggi. Hadiah barang yang "mahal" tetapi berguna bagi konsumen di dalam setiap kegiatan yang diadakan lebih memberikan dorongan konsumen untuk loyal terhadap sebuah produk,daripada hadiah "eceran" tetapi akhirnya menjadi "sampah"
Bagaimana dengan Anda...?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H