Mohon tunggu...
Arief Erlangga
Arief Erlangga Mohon Tunggu... -

senang memacu dirinya sendiri sampai batas jengah, idealis, koleris dan kadang sedikit nyeleneh,seenggaknya itu yang mereka bilang, tapi kenyaataannya enggak juga, he just a cordial person and cagey to create warm atmosphere when you next to him.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sujud Kami untuk Kalian Wakil Rakyat

23 Mei 2011   04:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:20 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kepalanya tertunduk ketika sang ibu mengisyaratkan bahwa dirinya tidak mampu mewujudkan cita-citanya untuk masuk kampus ITB.

Tarif puluhan juta yang dipatok, membuat keluarga kami tidak berani bermimpi untuk melanjutkan studi di PTN favorit, nilai-nilai rapor yang sangat memuaskan dan berbagai prestasi yang pernah diraihnya bukanlah jaminan bila jalannya bakal mulus melenggang ke kampus Ganesha tersebut.

Kejadian tersebut belakangan ini menjadi sangat lazim bagi ribuan orang tua yang tidak berdaya melihat ‘daftar menu’ sejumlah PTN favorit yang mustahil di jangkau bagi keluarga kelas bawah seperti kami.

“Mungkin ini yang membuat mereka melakukannya” gumamku di dalam hati untuk segera memaafkan atau paling tidak mengerti apa yang dilakukan pegawai-pegawai Negara yang meraup rupiah dari kantong yang sudah jelas tidak disertakan label halal, dan seolah-olah dipaksa untuk melakukan tindakan tersebut atas nama cinta kepada keluarga.

Jika boleh berkata jujur, kami ‘iri’ dengan mereka, bukan ingin kami untuk hidup miskin, tapi tolong bantu kami untuk bisa memperbaiki kehidupan melalui pendidikan, meskipun itu semua sudah menjadi kewajiban kalian, tapi biarlah dan izinkanlah kami tetap memohon dan bersujud kepada kalian, agar kalian dapat bekerja lebih baik.

Berikan pendidikan murah untuk kami, niscaya akan kami bangun bangsa ini jauh lebih baik dari apa yang pernah dicatat dalam sejarah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun