Mohon tunggu...
Musang Sama
Musang Sama Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Ketika suara kebenaran telah diamputasi lidahnya, maka dendam akan selalu menganak-pinak

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kepadamu

6 Oktober 2013   16:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:55 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1381051536255590474

KEPADAMU... setiap ku mencium kedua tanganmu tetes demi tetes embunku bersemi , mentari yang menyusul memecah senyum hangat secangkir kopi dan gundah gulanamu mencair oleh mentari tadi Kepadamu... wanita yang berkeringat air mata, yang kau usap dengan tisu kegetiran kau relakan aku jauh dari pelukmu merasakan asin garam dilautan duhai wanita yang tak mengenal senja kau letih dalam kepalsuan namun harum wangimu semerbak bagi ruang duniaku yogyakarta, 23/09/2013

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun