Mohon tunggu...
abee mini
abee mini Mohon Tunggu... -

biasa aja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

SBY, Berkirim Surat pada PM Malaysia.

29 Agustus 2010   03:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:37 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah menuai kecaman dari berbagai lapisan masyarakat atas sikap SBY yang terkesan "LEMBEK" dan tidak berani tampil secara langsung pada media untuk meredam amarah rakyat. Kini terdengar kabar bahwa ia menulis surat yang berisikan untuk menyelesaikan permasalahan RI-Malaysia dengan cara diplomasi. Namun dari sebagian kalangan masyarakat tindakan ini masih dinilai sangat "PENAKUT" dan tidak mempunyai rasa nasionalis terhadap kedaulatan RI sendiri. Terlepas benar dan tidak SBY menulis surat pada PM Malaysia, hal ini nampak tidak membuat "PUAS" rakyat Indonesia yang selalu menjadi korban akan ketidaksewengan Polisi Diraja Malaysia yang selalu mengusik ketenangan perbatasan dengan melanggar bahkan mengklaim wilayah NKRI adalah wilayah Malaysia. Penyelesaian konflik perbatasan akan diselesaikan bulan depan yang dijadwalkan pada tanggal 6 September 2010 nanti. Pemerintah Indonesia berharap perundingan ini akan menghasilkan satu kata mufakat dengan Malaysia. Berbeda dengan rakyat Indonesia, sikap terbalik dari Pemerintah ditunjukkan para pembela tanah air yang siap bertempur dengan Malaysia. Hal ini dikarenakan mereka sudah sangat kesal terhadap pemerintah malaysia yang selalu bersikap angkuh dan arogan. sementara dari Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso menyatakan bahwa TNI siap untuk perang dengan negara mana pun jika memang dibutuhkan. Meski demikian, keputusan untuk mendeklarasikan perang bukanlah kewenangan TNI. Lepas dari permasalahan yang membelit RI-Malaysia, Indoenesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas. kurangnya pengawasan pada perbatasan negara-negara tetangga merupakan permasalahan yang tidak bisa dilupakan begitu saja. ini terbukti dengan lemahnya pengawasan yang dilakukan oleh pihak terkait membuat pihak luar melirik kekayaan alam yang dimiliki Indonesia sehingga mereka begitu mudah keluar masuk perbatasan tanpa mengalami kesulitan yang berarti. Persiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, rakyat meminta ketegasan yang membuat rakyat Indonesia tenang sehingga rakyat tidak perlu melakukan aksi-aksi demo yang anarkis yang dapat memicu perpecahan di dalam negara. kurangnya perhatian atas aksi-aksi aspirasi yang dilakukan membuat rakyat geram terhadap pemerintahnya sendiri. bisa dibayangkan jika hal ini terus dibiarkan, bukan tidak mungkin aksi gerilya berperang dengan Malaysia akan dilakukan. Salam Kompas, semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun