PANGGILAN ALAM SEMESTA DALAM SISTEM KEHIDUPAN MANUSIA
Oleh : Habiburrahman
Part-2
Musim berganti, dan hutan itu terus hidup dalam harmoni. Mereka telah belajar dari pengalaman mereka, bahwa untuk bertahan dalam dunia yang selalu berubah, mereka harus terus menjaga kebersamaan dan kerjasama. Pohon-pohon itu terus mengirimkan sinyal melalui akar mereka, tetapi sekarang dengan lebih cermat dan efisien. Burung-burung itu memiliki lagu yang lebih indah, sebagai tanda persatuan di antara mereka. Serangga-serangga itu terus berkolaborasi dalam pencarian sumber makanan dan air.
Hutan itu menjadi gambaran pelajaran hidup, keutuhan yang timbul dari interaksi semua komponen, didorong oleh nilai-nilai integratif yang invarian, adalah kunci untuk kelangsungan hidup. Kondisi tersebut mengajarkan bahwa meskipun tantangan selalu datang, dengan fungsinya masing-masing sebagai sebuah komponen, mampu menjaga keutuhan dirinya masing-masing, setiap sistem hidup bisa mengatasi segala rintangan dengan memperbaiki dirinya dengan komitmen semua komponen.
Ini hanyalah legenda di antara makhluk hidup. Semua itu menjadi bukti bahwa kehidupan adalah tarian yang tak pernah berakhir, di mana setiap langkahnya adalah bagian dari kesatuan yang lebih besar. Dan dalam kesatuan itu, mereka menemukan keabadian.
Saat ini, hutan itu masih berdiri dengan gagah, menginspirasi setiap pengunjung yang datang untuk menyaksikan keajaiban kehidupan yang terus berlanjut. Setiap komponen belajar dari sistem hidup itu bahwa keutuhan adalah hadiah yang berharga, yang hanya bisa dicapai melalui kolaborasi yang erat dan nilai-nilai yang tak berubah.
Sebagai manusia, kita semua dapat menemukan hal yang sama tentang betapa pentingnya menjaga keseimbangan dan keharmonisan dalam hidup kita sendiri, karena seperti sistem hidup itu, kita juga adalah bagian dari alam semesta yang lebih besar yang selalu berusaha mempertahankan keberadaannya ketika kita melihatnya sebagai sebuah sistem hidup dalam makna yang lebih luas (perspektif keluasan).
Berbeda halnya ketika dibawa kedalam dimensi yang lebih dalam (perspektif kedalama). Dalam laboratorium yang tersembunyi di balik dinding beton, para ilmuwan bekerja tanpa henti untuk memahami rahasia kehidupan. Mereka telah menjelajahi konsep yang mendalam tentang Pola interaksi antar komponen sistem, yang dikenal sebagai autopoietic organisation, yang ditemukan dan dikembangkan oleh Maturana dan Varela sejak tahun 70-an. Konsep ini adalah kunci untuk memahami esensi kelangsungan hidup dalam dunia yang terus berubah.
Dalam laboratorium ini, mereka telah menciptakan sistem organisme buatan yang menggambarkan prinsip-prinsip autopoiesis dengan cermat. Ini adalah pencapaian yang luar biasa, seperti menciptakan kehidupan dalam wadah kaca. Sistem ini terdiri dari berbagai komponen yang berinteraksi satu sama lain secara otomatis.