Siapa tidak tahu Amazon.com ? mungkin perusahaan ini sudah lebih terkenal dibandingkan hutan yang menginspirasinya di Brazil sana. Hari ini saham-nya terkerek naik , dengan alasan (Versi pundit tentunya)Â revenue yang meningkat , net profit juga lebih baik dan EPS sesuai perkiraan 23 cents/share.
Sementara sang billionaire yang juga pendiri dan CEO , Jeff Bezos dalam press releasenya menyatakan :
"We get our energy from inventing on behalf of customers, and 2014 is off to a kinetic start," said CEO Jeff Bezos, in a press release. "Our device team launched Fire TV, offering great content, including our recently announced exclusive deal with HBO, and innovative features like unified voice search, which we're delighted is being adopted by so many new partners, including Netflix, HBO Go, Hulu Plus, Crackle and Showtime Anytime."
http://www.cnbc.com/id/101606890?source=sa
So , lalu apa yang menarik ? bahwa memang benar Revenue maupun Net Profit meningkat dan EPS juga demikian , dengan kata lain sesuai dengan para pakar , dengan konsensus para "cenayang" dunia abu-abu pasar modal. Namun bila kita perhatikan kinerja "operational" dari sang raksasa Amazon maka ada hal yang cukup menarik untuk digali
Dengan kata lain , net income yang meningkat adalah bukan dari operasi , melainkan pendapatan lain-lain yang tentunya tidak sustainable atau terpercaya untuk terus bertumbuh , karena bagaimanapun juga operasi adalah core dari usaha dan menjadi patokan utama dari keberlangsungan usaha.
Selama 20 tahun Jeff membangun Amazon , strategi menguasai pasar yang dilakukan adalah penuh dengan intrik kanibalisme dan mengganggu eksistensi daya juang kompetitor dengan gaya "banting harga" inefisiensi adalah hal lumrah dan jamak , yang bisa terlihat pula dari gambaran operating yang terus tergerus , karena memang persaingan makin keras dan berat , apalagi naga raksasa dari Asia mulai keluar kandang , ya siapa lagi kalau bukan Alibaba. Dari sudut pandang aset maupun sales jelas naga ini benar-benar gede , diluar penuh lika-likunya cara berbisnis raksasa dari negeri Panda ini.
Kompetitor lain juga berbagai macam dan berbagai jenis , mulai dari Walmart , Ebay sampai rakuten dan tentunya para pemain lokal lainnya yang tidak bisa dipandang remeh temeh , karena tidak mungkin mereka semua bermain "Gila" seperti saat ini , perang harga habis-habisan dan investasi besar-besaran di semua lini , cepat atau lambat harus efisiensi dan lebih fokus karena memang rasanya sulit untuk menjadi penguasa totaliter dan itulah indahnya persaingan , walaupun si kecil tetap akan mengeluh karena para raksasa seperti tanpa dosa menginjak-injak yang lemah.
Harga saham adalah gambaran dari ekspektasi , bayangan , prediksi dan juga tentunya likuiditas , pantaskah haraga saham Amazon yang lebih dari 550x earning ? atau Elon Musk dengan Tesla-nya yang masih merugi akankah menjawab tantangan masa depan dan membuktikan bahwa memang pantas mereka dihargai mahal ? waktu yang akan menjawab. Suatu hal yang pasti, rasanya sulit dipercaya bahwa gelontoran mesin uang yang terus menerus membanjiri pasar modal akan bertahan selamanya, karena memang tiada yang abadi...demikian pula dengan stimulus !