Mohon tunggu...
Abdy Jaya Marpaung
Abdy Jaya Marpaung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lihat, dengar, nulis

laki-laki yang senang berbagi cerita lewat tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Nama Klub Sepak Bola di Indonesia Harus Diganti

2 Oktober 2010   13:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:46 3674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_276654" align="aligncenter" width="500" caption="kapan ganti nama?"][/caption] Di akhir pekan, penikmat sepakbola akan dimanjakan dengan tayangan beberapa program live sepakbola baik itu sepakbola dalam negeri maupun luar negeri. Kita bisa menyaksikan secara langsung pertandingan liga Spanyol di TV One, liga Inggris di Global TV dan TPI dan liga Champion di RCTI. Banyak diantara kita mungkin akan lebih memilih menonton pertandingan sepakbola luar negeri ketimbang dalam negeri karena beberapa faktor, diantaranya kualitas yang dimiliki para pemainnya, permainan yang kompetitif dan menghibur serta pertandingannya yang selalu berjalan baik hampir tanpa cela (fair play). Bandingkan dengan sepakbola Indonesia. Tak sanggup saya membandingkannya. kalau saya malas menonton liga Indonesia di televisi, bukan karena saya tidak cinta produk dalam negeri. Tapi karena saya tidak merasa puas seperti menonton sepak bola luar negeri. Sebenarnya ada hal lain yang saya soroti selama ini. Saya menunggu kapan tim sepak bola Indonesia berganti kulit nama. Kok ganti nama? Iya, terus terang saya geli sendiri kalo ada yang menyebut atau menulis nama-nama tim sepak bola Indonesia. Coba perhatikan, nama tim sepakbola Indonesia itu gak ada bagus-bagusnya (maaf ya). Hampir semuanya adalah singkatan. Persija, Persipura, Persib, Persiba, Persipura, Persiwa, Persibo, PSMS, PSDS, PSPS, Persiraja dan lain-lain (hi... geli saya nulisnya). Nggak kreatif kan. Kenapa bikin namanya kompakan gitu diawali dengan Pers atau PS yang bermakna Persatuan Sepakbola. Apa gak bisa beri nama lain yang lebih membumi dan unik? Coba lihat tim sepakbola luar negeri. Ada Manchester United, Liverpool, Arsenal di Liga Inggris. Di Liga Spanyol ada Real Madrid, Barcelona, Valencia. Di Belanda, ada Ajax Amsterdam, Twente dan masih banyak lagi nama-nama klub sepak bola luar negeri yang namanya menunjukkan identitas daerahnya masing-masing dan tentunya punya makna tersendiri. Kalau di Indonesia yang saya tahu, ada beberapa klub yang sudah mulai memakai nama utuh seperti Sriwijaya FC, Pelita Jaya, Deltras, Bontang FC, Semen Padang dan Arema Indonesia. Sementara yang lain masih betah memakai nama-nama singkatan. Sepertinya, hanya sepak bola yang belum menikmati buah reformasi termasuk pengurus PSSI-nya. Apalah arti sebuah nama? Begitu kata Shakespeare, begitu pula mungkin yang dipahami oleh klub-klub sepak bola di liga Indonesia. Bahkan mungkin, tidak pernah terdetikpun di benak mereka memikirkan nama klubnya yang penuh singkatan itu. Menurut saya, ada beberapa hal kenapa klub sepakbola harus menggunakan nama utuh tanpa singkatan;

  • Dengan nama utuh, sistem administrasi akan lebih gampang dan mudah tertata karena setiap klub punya nama khas tersendiri. Jika dipanjangkan, hampir semua nama klubnya sama kecuali pada kata terakhir yang menunjukkan nama daerah. Misalnya Persatuan Sepakbola Indonesia Jakarta (Persija) dan Persatuan Sepakbola Indonesia Bandung (Persib)
  • Penyingkatan nama klub akan membingungkan masyarakat. Banyak masyarakat yang tidak tahu kepanjangan nama klub di daerahnya. Coba deh tanya kalo gak percaya?
  • Penyingkatan nama klub akan memperbesar peluang nama yang sama atau mirip bila ada klub baru yang muncul, baik di tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan bahkan desa. Karena pada umumnya, klub-klub di tingkat kabupaten dan kecamatan juga melakukan hal yang sama, membuat nama klub dengan diawali PER atau P. Misalnya nama Persib mirip dengan Persibo, Persibom, Persiba. Tuh kan, tinggal menambahi beberapa huruf saja, sudah jadi klub lain.
  • Pemborosan kata yang tidak perlu. Walaupun sudah disingkat, ternyata masih harus ditambahkan lagi kata "nama daerah" diakhir singkatan itu. Misal, Persib Bandung, Persija Jakarta, Persiba Balik Papan, Persik Kediri. Padahal nama daerah sudah tercantum didalam singkatan itu.

Entah bagaimana asal muasalnya kenapa nama klub sepak bola Indonesia harus dimulai dengan kata Persatuan Sepak bola bla bla bla. Andai saja nama klub itu berdasarkan julukan atau ciri khas masing-masing daerah, tentu akan lebih mudah kita menyebutkan dan mengingatnya. Saya membayangkan suatu hari nanti, PSMS berganti nama menjadi Ayam Kinantan, PSDS jadi Traktor Kuning, PSM Makasar menjadi Juku Eja, Persipura menjadi Mutiara Hitam. Kenapa tidak, nama julukan juga bagus kok dijadikan nama sebuah klub. Bagaimana menurut anda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun