Malam lalu, ada belasan sms masuk ke inbox hape saya. Isinya mengabarkan seperti ini:
Bro, Telkomsel jebol, u kirimin pesan ni ke8 pengguna telkomsel, maka pulsa u akan bertambah jadi 100.000, u gak percaya, buktiin/cek *888# otomatis serius telkomsel lagi error, buruan!!
Begitu membaca sms tersebut, saya tersenyum. Apa iya, perusahaan besar dan sekaliber itu sistemnya begitu gampang error dan pelanggan dapat dengan mudah mendapatkan pulsa gratis hanya dengan mengirimkan 8 sms ke nomor lain?
Ternyata saya tidak sendirian, teman-teman lain pun mendapatkan sms serupa. Bahkan beberapa teman dengan cepat menforwardkan sms tersebut. Namun, hingga tulisan ini saya buat. Tidak ada satupun diantara mereka yang mendapatkan pulsa senilai Rp. 100.000 setelah mengirimkan sms tersebut ke 8 pengguna ponsel lainnya. Saya bilang sama mereka, "Udah sarjana kok bisa ditipu sms kayak gitu..." Inilah salah satu bentuk penipuan melalui sms dengan mengatasnamakan salah satu perusahaan penyedia jasa telekomunikasi. Anehnya, kita begitu mudah percaya dengan hal semacam itu. Semua ingin mendapatkan rezeki dengan jalan pintas tanpa mau menyaring informasi tersebut. Begitu mendapat sms tersebut, buru-buru kita menforwardkan ke nomor lain, baik teman, saudara, tetangga, dan keluarganya sendiri. Saya juga mendapatkan sms tersebut dari beberapa teman dan saudara. Bahkan gara-gara sms itu, teman saya yang sudah tidak pernah berkomunikasi dengan saya bertahun-tahun mengirimkan sms tersebut. Padahal sudah banyak peristiwa semacam itu yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya. Misalnya, saat menjelang pemilu lalu, berbagai sms yang mengatasnamakan calon presiden bertebaran dan meminta si penerima sms untuk menyebarkan sms tersebut dengan imbalan pulsanya akan bertambah sebesar Rp 50.000 hingga Rp. 100.000.
Bayangkan saja jika dalam satu menit itu ada 100 saja pengguna salah satu operator selular menerima sms tersebut, lalu setiap orangnya mengirimkan 8 kali sms ke pengguna lain dimana biaya pengiriman per sms sebesar Rp 100, maka perusahaan telekomunikasi itu mendapat 80.000/menit dari sms yang bernada iseng begitu.
Teman saya nyeletuk, "Apa sms seperti ini dibuat orang yang suka iseng, atau ini merupakan salah satu cara perusahaan untuk menaikkan keuntungan lewat layanan smsnya." Entahlah... Hemat saya, bagi kita pengguna ponsel yang menjadi pelanggan operator apapun, jika mendapat sms yang mirip dengan bunyi sms di atas, cuekin aja kalau tidak mau pulsa anda berkurang. NB:Tulisan ini tidak bermaksud mencemarkan salah satu operator seluler. Karena kejadian seperti ini bisa saja dialami para pelanggan operator lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H