Mohon tunggu...
Abdy Busthan
Abdy Busthan Mohon Tunggu... -

Nama : Abdy Busthan\r\n\r\nAlamat : Kupang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menari Tetaplah Menari

26 November 2013   01:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:41 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menari semuanya menari,
Menapak surga, belantara manis.
Ilalang ilalang selembar kertas,
Ilusi sakral, sabda mentari

Kalau tangis itu nakal,
Sang mesum tetap binal,
Kalau gelap itu nalar,
Sang buaian tetap pijar

Menari sambil menari,
Benalu semak prahara,
Diammu, tawamu pergi
Merindu pun kusam terpatri

Menari lekaslah menari,
Berpacu pacu, bertalu talu,
Maafkan sekuntum melati,
Berlagu damai, kian berlalu

Jikapun ilusi melebur pekat,
Derai maskulin pun dua terpikat,
Jemari kidung hampa tersekat,
Dekapan bugil liar nan terikat

Menari tetaplah menari,
Dalam pesta, sejuta bintang
Menanti kamu menanti,
Mengenangku, terkenang kenang

Oleh: Abdy Busthan

(Rusun menanggal Surabaya, 2013)

_______

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun