Mohon tunggu...
ABDUSH SHOBUR
ABDUSH SHOBUR Mohon Tunggu... wiraswasta -

Entrepreneur, Writer, Teacher

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pemuda Anti Galau Oleh: Abdush Shobur

27 November 2014   05:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:44 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Galau? Ya, begitulah perasaan sedih yang sering kita dengar, liat, atau bahkan merasakan sendiri. Apalagi bagi kita-kita yang masih muda, istilah itu sudah sangat familier di telinga kita. Tapi apakah kita harus ikut-ikutan dengan virus negatif yang sudah mewabah kepada manusia, khususnya bagi kita yang masih muda ini?

Entah dari mana awalnya istilah galau itu muncul dan merambah kepada hati para pemuda. Galau menurut hemat penulis sama pengertiannya dengan sedih, susah, sakit, dan seterusnya. Artinya, orang yang galau adalah orang yang ditimpa permasalahan hidup, mulai dari hal yang remeh temeh sampai dengan yang berat. Namun, galau ini identik dengan kegelisahan seseorang di dalam menghadapi permasalahan itu sendiri, sehingga hatinya menjadi tidak karuan dan mewujud kepada perilakunya. Orang yang demikian biasanya memiliki rasa percaya diri yang lemah terhadap kemampuan dirinya, apalagi keyakinannya terhadap Tuhan.

Sebenarnya, perasaan galau itu bisa diatasi atau paling tidak dapat terminimalisir dengan berbagai cara, salah satunya adalah memiliki kepercayaan yang kuat terhadap kemampuan diri sendiri. Seseorang yang memiliki keyakinan yang kuat terhadap kemampuannya, dia akan mampu mandiri dan mengatasi berbagai macam masalah, apalagi hanya masalah yang remeh temeh. Belum lagi kalau pemuda itu memiliki keimanan yang kuat terhadap Allah Swt. Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan, karena Tuhan tidak akan memberikan cobaan (masalah) dengan beban yang melebihi dari kemampuan seseorang.

Pemuda yang kuat adalah pemuda yang mampu memfokuskan dirinya kepada perbaikan-perbaikan dirinya terhadap kemajuannya. Tiap waktu yang dipikirkannya adalah sampai mana dirinya telah berhasil mengoptimalkan potensi yang telah diberikan oleh Tuhannya. Sehingga, hal demikian mampu mengefektifkan waktu dan tidak terjebak kepada rutinitas yang menjerumuskannya kepada kegalauan yang terus menerus.

Aneh memang pemuda-pemudi zaman sekarang. Mereka seringkali galau hanya karena masalah-maslah yang remeh temeh, antara lain: masalah pacaran, putus dengan pacarnya, diselingkuhin oleh pacarnya, pergaulan bebas, narkoba, dan hal-hal negatif lainnya. Pemuda yang hebat adalah mereka yang terus berkarya dan meningkatkan potensinya dari waktu ke waktu. Bagi mereka yang suka olahraga, mereka terus menggelutinya dengan penuh kegembiraan. Bagi mereka yang tertarik kepada dunia tulis menulis, mereka asyik terus menerus menelurkan karyanya. Bagi mereka yang suka berwirausaha, mumpung masih muda terus bergerak semangat meskipun kegagalan tidak jarang ditemuinya, tetapi mereka yakin bahwa kegagalan ada batasnya. Yang muda yang bergerak, berkarya, berprestasi, waktu tua tinggal menikmati.

Dalam konteks keyakinan sendiri, bahwa Allah Swt. pasti akan memberikan cobaan-cobaan kepada hamba-Nya yang mengaku beriman. Hal ini diberikan bukan karena Allah benci kepada kita, justru agar kita selalu dekat dan tetap bermesraan dengan-Nya. Sebagai contoh; kita pernah mendapatkan cobaan berada pada suatu kondisi yang sangat terpuruk, tidak punya apa-apa, tidak berdaya, berusaha kemana-mana tidak ada yang bisa meringankan masalah tersebut. Namun, ketika seluruh usaha dan pengaharapan kepada seluruh manusia menemui kebuntuan, akhirnya kita kembali kepada Sang Pemberi Harapan itu sendiri. Sehingga, Allah menunjukkan kebesaran-Nya. Segala permasalahan kita akhirnya dapat terselesaikan dengan mudah. Subhanallah! Tetapi, menjadi masalah ketika Anda memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah, pesimis, mudah galau dan sebagainya. Akhirnya ketika ditimpa masalah yang begitu berat ini, bukannya kembali kepada Allah tetapi malah bunuh diri atau melampiaskan kepada hal-hal yang negatif seperti; mminuman keras, pergaulan bebas, dan seterusnya. Astagfirullah!

Jadi, bagi Anda yang mengaku muda, sudah saatnya Anda bilang selamat tinggal galau. Tumbuhkan rasa percaya diri, yakinilah terhadap kemampuan diri, mandirilah dengan berdiri di kaki sendiri, perkuat keimanan kepada Tuhan, terus berkarya, hindari aktifitas yang tidak perlu, dan terus fokus terhadap perbaikan dari waktu ke waktu, dengan demikian niscaya Anda akan menjadi pemuda yang hebat, pemuda yang kuat, dan tidak akan pernah galau. Ketika ada yang bertanya kepada Anda, "masihkah Anda galau? Jawab dengan tegas, "Gak la yau". hehe

Suka

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun