Mohon tunggu...
Abdurroup
Abdurroup Mohon Tunggu... Guru - Guru honorer SMKN 1 Tarumajaya

Air

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Analogi Ruh

25 Maret 2024   21:52 Diperbarui: 25 Maret 2024   21:54 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anolog pertama, andai kita menerima korek yang dititipkan seseorang dengan tangan terbuka dan menggenggamnya untuk menjaga korek tersebut,dan sewaktu si empu korek mengambilnya kita dengan sukarela membuka jemari kita lagi seperti awal kita menerimanya, maka niscayakita tidak sakit meski sedikit rasa kehilangan kala korek diambil kembali.

Tetapi jika setelah kita menerimanya dengan jemari yang terbuka dan lantas kita genggam, bahkan sewaktu sang pemiliknya meminta kita, jemari tetap menggenggam dengan erat, maka paksaan akan terjadi, sakit terasa korek lenyap itu suatu keniscayaan.

dokpri
dokpri

Analog kedua andai kita dititipkan untuk menjaga dan mengatur rumah, terserah akan diapakan oleh kita, namun tatkala waktu tempo telah tiba kita disuruh meninggalkannya.

Apabila kita, mengikuti aturan sang pemilik rumah, ketika utusannya menyuruh kita tuk pergi meninggalkan rumah tersebut, maka kita dihantar sang utusan dengan baik.

Namun jika kita menolaknya, bahkan bersembunyi di tempat sempit dari ruangan yang ada, niscaya sang utusan kan menyeret kita memaksa kita tuk keluar rumah tersebut.

Itulah gambaran kala ruh ketika dicabut sang malaikat maut... Mudah mudahan kita Husnul khotimah. Wallahu alam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun