Mohon tunggu...
Abdurrohman
Abdurrohman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat sosial

Giat dalam pendidikan, sosial, budaya dan kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puan Dan Harapan

1 Januari 2025   02:01 Diperbarui: 1 Januari 2025   02:01 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bunga dok. Pribadi

Masih ingatkah tuan
Manusia dicipta setara

Dari air hina diberi nyawa
Atas restu Sang Kuasa

Hanya segerombolan
Yang tak ingin kemajuan

Menghalangi puan
Capai harapan

Yang setinggi cemara
Sedalam samudra

Ia ditindas, diasingkan, dicela
Tak layak tuk naiki tangga

Ia sudah benar jalannya
Memulai dengan jejak langkah pertama

Namun, sayang kau hambat
Kau matikan hasrat

Seolah ia tak berhak bahagia
Kau halangi hidupnya

Yang kau anggap sia - sia
Terkadang berharga baginya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun