Mohon tunggu...
Abdur Rohman
Abdur Rohman Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa STF Al-Farabi Kepanjen, Malang dan Universitas Islam Raden Rahmat Malang

Abdur Rohman kelahiran Jakarta, 15 Februari 2001. Saat ini sedang menempuh pendidikan di salah satu sisi bumi, daerah yang dipenuhi dengan kebun tebu, dan ladang toleransi serta berhawa sejuk terdapat gunung dan di saat yang sama ada pantai yang indah di sudut sudut geografis. Napak tilas pendidikan: Di bangku sekolah dasar saya bersekolah di SDN Pabean Udik 1 lulus tepat waktu pada tahun 2013, kemudian dilanjutkan di sekolah favorit setempat SMPN 1 Sindang Indramayu keluar dengan damai pada tahun 2016, lalu melanjutkan di sekolah ketarunaan dengan mengambil jurusan Teknik Alat Berat lulus tanpa hambatan pada tahun 2020. Saat ini sedang menjalani pendidikan S1 di salah satu perguruan tinggi Kab. Malang di fakultas Pendidikan Prodi PGSD sekaligus menjadi Mahasantri PP Luhur Baitul Hikmah melalui bimbingan Gurunda Bapak Kyai Ach. Dhofir Zuhry. Demikian, Salam Hayulani fi'li mustafad.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Potensi Ternak di Desa Jambuwer, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang

29 Januari 2023   20:04 Diperbarui: 29 Januari 2023   21:19 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain sector pertanian, peternakan di Desa Jambuwer Kec. Kromengan pun cukup besar. Peserta KKN-T D20 Kelompok 7 Kampus Unira Malang, berkesempatan mengunjungi salah satu peternak kambing, yakni bapak Mujiono yang beralamat di dusun Rekesan.

Beliau mengatakan banyak ternak kambing di dusun yang ada di desa ini, terutama Dusun Rekasan yang berskala besar dan memang fokus dalam usaha peternakan.

"Awal mula saya memulai ternak itu mengisi waktu luang, dan memang tradisi di desa kan menernak kambing selain bertani." Kata Mujiono.

Berawal dari mengisi waktu luang hingga pada akhirnya beliau serius untuk mengurus usaha tersebut hingga lebih kurang selama 15 tahun. Terdapat 2 jenis yang beliau rawat yaitu pedaging dan kontes. Pedaging meliputi kambing Jawa dan Boer, sementara kontes yakni kambing Etawa dan Sumbawa.

Tidak hanya menggunakan pakan konvensional atau rumput, beliau juga menggunakan pakan yang terbilang modern, yakni Silase. Adapun proses pembuatan silase tersebut terbilang mudah, selain rumput -- rumputan yang dibutuhkan adalah mesin cacah rumput atau Coper untuk menghaluskan dan mencampur bahan. Pada pakan ini, beliau menjabarkan perbedaan yang signifikan dalam kualitas ternak, bobot yang terbilang cepat besar dan gizi yang lebih daripada pakan biasa.

whatsapp-image-2023-01-29-at-20-15-08-63d67f87260a1167ca1e67e3.jpeg
whatsapp-image-2023-01-29-at-20-15-08-63d67f87260a1167ca1e67e3.jpeg
Selain itu, terdapat paguyuban peternak "Rojokoyo" sebagai wadah para peternak untuk berbagi ilmu tentang peternakan.

Para pemuda di desa Jambuwer pun sadar, akan potensi dari peternakan. Sehingga dari potensi tersebut, rencana ke depan pemerintah desa pun akan menjadikan desa jambuwer menjadi salah satu desa wisata dalam bidang Peternakan. Pada beberapa bulan silam, Dinas Pariwisata pun telah berkunjung ke Desa ini.

"Saya dan teman - teman peternak lain pun, berupaya untuk menggandeng para pemuda agar telaten dalam peternakan dan kami siap untuk membantu dari yang kami ketahui." Kata Mujiono.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun