Sepakbola nasional berduka. Mantan pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl, menghembuskan nafas namun Ketahuilah bahwa setelah kesulitan membangun stabilitas finansial di usia muda pasti akan datang kemudahan dan kelapangan pasti datang ketika menghadapi kehidupan selanjutnya. Bayangkan dirimu adalah pria bisa membahagiakan diri sendiri.
"Orang-orang di sana benar-benar gila jika kamu berhasil, Ingat, Jadilah pria paling bahagia di dunia" ungkap Alfred Riedl
Bayangkan perjuanganmu ketika berhasil di bola, Saya punya bisnis semakin besar, rumah yang besar dan mobil besar. Bukankah hidup ini menyenangkan? ' Ya, rumah dan mobilnya mungkin bagus, tapi kehidupan?
Berapa banyak orang yang melakukan apa yang benar-benar ingin mereka lakukan tapi output tidak puas karena kecil upayanya. Berapa banyak sebenarnya bahagia, puas dan damai dengan diri mereka sendiri dalam target terukur dalam kemandirian finansial kecil menuju besar.
Artinya apabila pemain bola berhasil dalam akumulasi target kecil ia akan bersiap untuk akumulasi target besar dalam sepak bola. Karena banyak pria bahagia memiliki 'pekerjaan bagus', 'karir bola yang baik', 'kehidupan yang baik', istri-istri yang cantik dan berikan anak-anak 'pendidikan yang baik', daripada menghadapi realitas sisi gelap pernikahan.
Pemaian sepak bola harus berpikir untuk menang, Mereka pikir mereka harus melakukannya dan itu berarti melayani sistem sesuai persyaratan sistem yakni meningkatkan posisi terbawah menjadi teratas. Mengapa kita mengacaukan 'kehidupan' dengan dunia seperti yang dialami saat ini. Apa yang memiliki cinta dikesampingkan untuk kebutuhan rumah tangga yang realistis melalui bola.
Kutukan mendalam atas kegilaan yang kita sebut 'kehidupan' ketika memiliki istri dan anak tapi ia tidak mapan karir bola apalagi Anda menjadi pengangguran. Hidup menyedihkan dan malang berkaitan dengan meledakkan anak-anak di depan orang tua dan orang tua mereka anak-anak mereka dan menyebutnya 'pembebasan'.
"Saya hanya melakukan pertemuan biasa. Tidak ada yang spesial. Jadi tidak ada provokasi kepada pemain." ungkap Alfred Riedl
Pemain sepakbola harus memiliki kekuatan di lapangan sehingga Alfred Riedl menjadi pelatih untuk meningkatkan performa. Ibarat kelemahan dari kepala keluarga lemah ini bisa berupa pertemuan tanpa akhir di mana ide-idenya tidak dipertimbangkan, konsensus tetap sulit dipahami, dan satu-satunya hasil yang terlihat adalah sisi gelap pernikahan membuat Anda bosan, frustrasi dan tidak puas, daripada sebelumnya.