Mohon tunggu...
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, Dan Cinta Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia dan mendukung Indonesia bersama Abdurrofi menjadikan indonesia negara superior di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film

Bioskop Dibuka Untuk Bahagia dan Belajar Online yang Jenuh

28 Agustus 2020   03:30 Diperbarui: 29 Agustus 2020   23:56 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembalinya Bioskop untuk perasaan bahagia, bisnis hiburan dengan pendorong ekonomi perioritas namun kebijakan belajar online yang yang jenuh belum ada perkembangan. Pemerintah Indonesia bela-belain pembukaan bioskop demi film terupdate 2020 meliputi wonder woman 84, Tenet dan Black Widow. Kebijakan ini menimbulkan polemik ditengah derasnya arus informasi covid19.

Ilustrasi ekspresi bioskop dibuka dari instagram (kostumkomik.com)
Ilustrasi ekspresi bioskop dibuka dari instagram (kostumkomik.com)

Prof. Wiku Adisamoto menjadi juru bicara dalam perwakilan pemerintah menurutnya alasan bioskop untuk membuka kebahagiaan dihadapan publik. Skrining usia dari 12 tahun ampai 56 tahun dan kondisi kesehatan calon pengunjung yang diperbolehkan hadir: Usia tersebut kisaran SMP sampai dengan SMA atau bahkan perguruan tinggi.

"Bahwa bioskop dan sinema memang memiliki karakteristik dan kontribusi penting, terutama dalam memberikan hiburan kepada masyarakat karena imunitas masyarakat bisa meningkat karena bahagia atau suasana mental fisik masyarakat juga ditingkatkan," kata Wiku dalam konferensi pers melalui YouTube

Adanya kesiapan bioskop untuk kebahagiaan sedangkan sekolah dan perguruan tinggi harus ditutup dan belajar di rumah karena Pemerintah khawatir penyebaran covid19. Perasaan jenuh menggelayut belajar online terlebih hingga kini belum diketahui kapan pandemi covid19 berakhir membuat para siswa dan mahasiswa kesal karena mereka membutuhkan teman.

Kendati demikian, antara bioskop dan institusi pendidikan lebih memperhatikan lembaga hiburan. Apakah ini sudah sesuai dengan konstitusi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa? Aspirasi pelajar, mahasiswa dan orangtua serta tenaga pengajar menyampaikan bahwa belajar online tidak efektif dan tidak efisien.

Satu generasi akan menjadi korban dalam sebuah keputusan. Nadiem melempar tanggung jawab mengenai pembukaan sekolah sebagai institusi pendidikan. Lebih lanjut Nadiem menegaskan bahwa tanggung jawab pembukaan sekolah bukan hanya di tangan pusat, namun juga pemerintah daerah. Terlebih karena pemerintah daerah menjadi pihak yang mengawasi langsung situasi di lapangan.

Wacana sekolah kembali dibuka Agustus 2020, Strategi Kemendikbud adalah sebagaimana wacana pembukaan bioskop yang berhasil. Pertama, komite orangtua memberikan izin anaknya membuka sekolah. Kedua, sekolah atau kampus mengikuti protokol kesehatan Kemenkes RI, dan terakhir kembali belajar dengan budaya higenis.

***

Rujukan : 1, 2, 3, 4

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun