Mohon tunggu...
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, Dan Cinta Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia dan mendukung Indonesia bersama Abdurrofi menjadikan indonesia negara superior di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Makna Indonesia Maju Persepektif Oligarki

18 Agustus 2020   20:18 Diperbarui: 18 Agustus 2020   20:21 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Maju (sumber foto : menteri sekretaris negara)

Makna Indonesia Maju persepektif oligarki yakni Maju Anak dan Menantu Presiden menuju kekuasaan di Indonesia.  Presiden Jokowi tidak melarang anak dan menantunya maju sebagai wujud dan makna dari slogan "Indonesia Maju". Selama ini publik menilai Presiden Jokowi peduli kepentingan rakyat terutama rakyat terdekat yakni anak dan menantunya, mereka sebagai rakyat prioritas. Mereka juga sudah memiliki tiket terbang menuju pilkada 2020. Dirgahayu Indonesia dan semoga sukses bawa nama Jokowoisme.

selain jokowisme, makna Indonesia Maju persepektif politik dinasti adalah mengamankan keluarga baik anak dan mantu mengakses kekuasaan dengan mudah. Mulut bisa berkata Indonesia maju tapi politik yang maju anak dan menantu. Apabila mereka benar-benar ingin sekeluarga maju seperti keluarga Bush ataupun Keneddy di Amerika atau Kim Jong Un di korea utara. Mungkin contoh paling dekat keluarga cendana.

Dukung Mas gibran dari solo untuk RI 1 sebagai Presiden (kompas.com/firda)
Dukung Mas gibran dari solo untuk RI 1 sebagai Presiden (kompas.com/firda)

Kekuasaan Indonesia secara efektif dipegang oleh kelompok elit kecil dari beberapa keluarga, baik keluarga Soekarnoisme, Soehartoisme, sampai jokowisme. Alih-alih membenci keluarga cendana menjadi  pelindung nyatanya pemerintah terinspirasi dari keluarga cendana. Karena keluarga adalah pranata pertama membangun demokrasi di Indonesia. Benteng keluarga saja berantakan berani-beraninya mendeklarasikan menjadi presiden.

Pilihan sedikit dengan sponsor politik memborong partai sehingga muncul isu melawan kotak kosong. Dunia politik Indonesia tidak perlu heboh apabila mereka bergabung melawan kotak-kotak kosong. Soal kemenangan kotak kosong tidak perlu ada seperti Pilwalkot Makassar. Suara demokrasi menjadi kurang menarik apabila paslon hanya ada satu seperti Kim Jong Un dalam mencoblos. Mereka dipaksa bahagia atas kemenangan Kim Jong Un.

Keluarga Maju berkuasa (suarasosial.com/defrinta)
Keluarga Maju berkuasa (suarasosial.com/defrinta)

Dengan rudal adalah ancaman bagi rakyat Kim, siapapun yang tidak ikut demokrasi di korea utara tidak demokratis. Politik ancaman ala kim untuk memaksa mendukung salah satu keluarga tidak sesuai dengan demokrasi Indonesia. Oligarki menginkan kekuasaan rakyat berikan tanpa harus menjadi otoriter. Tapi apakah keluarga maju siap kalah sebagai potensi terburuk kontalasi politik.  Pembaca cerdas melihat dan merasakan bahwa novel demokrasi Indonesia yang menggunakan asas kekeluargaan.

Falsafah kekeluargaan juga menempatkan ilmu dalam doktrinnya dalam politik. Menurut Abdurrofi Politik Kekeluargaan adalah Sebuah rasa kepedulian yang di ciptakan oleh seseorang atau kelompok oligarki agar terciptanya hubungan yang damai dan tentram di Indonesia. Janganlah orang mengira bahwa dasar kekeluargaan itu mengijinkan mereka melanggar peraturan dan konstitusi.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun