Perkembanganya kaizen plan bertransformasi menjadi problem finding, do menjadi display, check  menjadi clear dan act menjadi acknowladge. Tujuan utama kajian keizen adalah pemahaman mengenai struktur dasar dan prinsip-prinsip realitas di dunia kerja. Bijaksana bergerak dari yang paling sederhana. Mencari potensi masalah sebelum menjadi serba salah.
Begitu juga Konsep 5S Â terdiri dari Seiri (Ringkas), Seiton (Rapi), Seiso (Resik), Seiketsu (Rawat), dan Shitsuke (Rajin). Prinsip-prinsip dasar (Aksioma) Â hidup dan bekerja mudah dan murah akan tetapi kunci dari pelaksanaan perusahaan. Betul, prinsip untuk zero accident (kecelakaan nihil) dan move to next stage. Artinya masalah kecil sudah diselesaikan tinggal mengembangkan ekspansi bisnis dengan diplomasi.
Dengan demikian Indonesia sebagai pasar mobil di kuasai eropa dan kini stage rezeki berpindah ke Jepang. Bargaining power atau daya tawar adalah kekuatan pengaruh relatif dari pihak yang lebih lemah dengan prinsip kepada pihak kuat dengan sedikit prinsip. Luar biasa esai ini mendapatkan nilai excellent yakni A+ sehingga tidak perluas ujian. Terimakasih prof bonusnya sejumlah euro.
Referensi
Hiroyuki Hirano. 1995. Five pillars of the visual workplace. Portland: Productivity Press
Masaki Imai. 1986. Kaizen-The Key to Japanese Competetive Success. London : The Kaizen Institute Ltd.
Sekaran.  2006. Research  . Methods  for  Business:  a  Skill  Building  Approach. New Jersey: John Wiley & Sons., Inc.
***
Realitas Hidup dan Kerja Itu Mudah