Mohon tunggu...
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, Dan Cinta Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia dan mendukung Indonesia bersama Abdurrofi menjadikan indonesia negara superior di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bagaimana Membuat Gagal Rencana Penikam Terbaik dalam Sejarah Hidupmu?

29 Juli 2020   07:53 Diperbarui: 29 Juli 2020   08:00 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Soeharto di belakang Sukarno pada Maret 1966. Foto/Getty Images/Beryl Bernay 2020

Seseorang bisa menikam adalah orang terdekat penikam terbaik. Kadangkala dalam sebuah persahabatan atau hubungan pertemanan. Orang paling dipercaya adalah orang pertama akan berkhianat. Orang paling sadis menyakiti dalam politik adalah orang paling dekat.

Mungkin saat baru mencapai kemerdekaan dibuktikan dengan, kalimat pengkhianatan ini akan sulit dimengerti, bagaimana bisa melawan bangsa sendiri lebih sulit dari melawan penjajah. Bahkan kemungkinan melawan bangsa sendiri juga.

Ir. H. Soekarno dalam sebuah pidatonya, beliau pernah mengatakan, "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri."

Ini bukan berarti kita tidak boleh berteman dan menjalin hubungan dengan sesama anak bangsa. Ini bukan berarti membuat jarak agar tidak ditikam dari belakang. Tidak! Pertemanan, pergaulan, dan persahabatan baik. Seribu teman terlalu sedikit seribu namun satu musuh terlalu banyak.

Kita diminta berteman dan terus berteman sambil berhati-hati dalam pertemanan. Sedekat apapun dengan seseorang karena satu frekuensi. Cocok sekali, jangan sekalipun berbicara hal privat dan rahasia negara sampai rahasia pribadi.

Jangankan hater, teman saja bisa benci dengan pencapaianmu. Apabila mereka mengetahui kekurangan dan rahasiamu. Maka titik kejatuhan akan terjadi padamu. Ini disebut kecerobohan dibangun bertahap berdasarkan kedekatan hubungan. Begitu juga terhadap pasangan suami dan istri.

Hakikatnya dalam episode kehidupan pertemanan bisa menjadi permusuhan dan pernikahan berujung perceraian. Namun kita tidak meninggalkan jejak rahasia berharga dalam hidup. Dalam kemesraan menyembunyikan sesuatu namun ketika suatu peristiwa kita bisa menjaga diri agar tidak ditikam dengan fitnah sadis.

Teman terdekat menjadi musuh sangat sulit ditaklukan olehmu karena mereka mengetahui semu rahasia dan kekuranganmu. Tentu ini sadis dalam pembunuhan karakter ditengah masyarakat. Mungkin kamu juga pernah mengalami bila hidup lebih lama.

Teman paling baik tiba-tiba mereka sangat jahat sekali karena berbagai motif keuntungan baik kekuasaan, keuangan dan lain sebagainya. Padahal teman paling baik sudah dianggap saudara sendiri. Apapun selalu bersama bahkan ketika salah satu teman terbaik prospek jadi pasangan hidup kita saling menerima.

Terjadi seringkali kepada siapapun kepercayaan membangun ketidakpercayaan dalam hubungan. Contoh sederhana dalam bisnis orang menipu adalah orang dipercayai. Bahkan orangtua terlalu percaya pada anak mudah ditipu oleh anaknya. Bersyukurlah bila kamu tidak pernah ditipu. Artinya kamu bisa berpikir kritis dibandingkan menggunakan perasaan.

Secara umum orang paling jauh dan tidak dekat sulit dipercayai dan sulit menipu. Apalagi menikam kamu. Penipuan itu terjadi ketika sangat percaya apalagi terlalu percaya. Kedekatan akan menghilangkan sensor berpikir kritis untuk melakukan pertama identifikasi kedua investigasi ketiga untuk melakukan penelitian dan terakhir keputusan berdasarkan data.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun