Oligarki tidak malu lagi menunjukkan wajah sebenarnya karena kekuasaan adalah candu bagi mereka yang merasakan kenikmatan hak istimewa. Tak tahan melihat akhir jabatan pada 2024, pemilihan kepala daerah di solo harus dimanfaatkan untuk naiknya pangeran sebagai perwakilan oligarki Indonesia.
Bak keluarga cendana paling disegani, keluarga pakdhe mengikuti rekam jejak mereka. Keluarga berkuasa turun temurun dalam dinasti Kaisar Jokowi. Ada apakah gerangan dengan Solo?
Setelah saya selidiki ternyata benar 7 dari 10 anak indonesia mengalami gigi berlubang karena tidak menggosok gigi. Ayo sikat gigi![1]
Solo begitu manis dengan kekuasaan banyak penghormatan dan proyek. Mereka yang ingin menjabat tapi karpet merah hanya dilekatkan pada Pangeran. Tanpa air keringat dan air mata perjuangan begitu mudah dinikmati oleh pangeran muda ini.
Sangat sedih menjadi orang solo tak berguna sehingga menjadi pendiam dan belajar buku selalu dihubung-hubungkan dengan tipe jenius. Padahal tak kuasa melihat hidup tidak adil. Mereka yang berkuasa bukan dari yang berkualitas namun yang dekat dengan Istana.
Ini sulit dipungkiri lagi, bahwa rekan-rekan pemuda solo yang ditakdirkan dengan wajah ganteng dan cerdas dapat dengan mudah kalah dengan  pangeran dari Istana, putra Ir. H. Joko Widodo. Bila hidup tidak adil, maka benarlah terpampang Tuhan. Apakah Tuhan ada tapi belum berkehendak. Kita buktikan pemenang dari pilihan istana atau pada pilihan rakyat solo.
Selamat merayakan hari kemenangan.
Oligarki menang, rakyat kalah! #ReformasiDikorupsi #RakyatMelawan pic.twitter.com/s9k4qUPMA2— #ReformasiDikorupsi (@AksiLangsung) May 23, 2020 [2]