Mohon tunggu...
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, Dan Cinta Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia dan mendukung Indonesia bersama Abdurrofi menjadikan indonesia negara superior di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mangkuk Bergambar Ayam Jago dalam Perspektif Filosofi Kontemporer

16 Juli 2020   08:59 Diperbarui: 17 Juli 2020   06:53 908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Design mangkuk dengan gambar Ayam Jago di Indonesia (Dokumen Pribadi)

Filosofi mangkuk bergambar ayam jago merupakan inspirasi dipegang teguh dalam perjalanan hidup dari filsuf abad 21 bernama Abdurrofi’s Excellent atau disapa Mr Axel. 

Indonesia punya banyak sekali falsafah baik dan unik, menurut filsuf kontemporer mangkuk adalah alat yang berbentuk lingkaran yang terbuat dari tanah liat atau bahan lain sedangkan Ayam jago adalah ayam jantan dengan jambul lebih besar membedakannya dari ayam betina. 

Jantan kata-kata namun dalam makna yang menggunakan mangkuk ayam sebagai berbagai rasa prinsip yang dimiliki oleh Mr. Axel. Berbagai rasa dan suasana yang dirasakan prinsip pada seseorang saat makanan diungkapkan kebijaksanaan (wisdom) ke dalam kehidupan sebagai berikut:

1. Filosofi Mangkuk Ayam Jago Sebagai Kekuasaan (Power)

Mangkuk ayam jago memiliki filosofi kekuasaan karena kekuasaan alat bukan tujuan. Analogi sederhana mangkuk  sebagai alat makan ditaruh hidangan untuk menghilangkan lapar dan kelaparan. 

Begitu juga kekuasaan, Kekuasaan adalah alat menghilangkan kelaparan dan menjamin akses bagi semua orang, khususnya orang miskin dan mereka yang berada dalam kondisi rentan, termasuk bayi terhadap makanan yang aman, bergizi, dan cukup sepanjang tahun. 

Dengan demikian program mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik dengan meningkatkan infrastruktur pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture infrastructure)dan akses mudah di pasar.  Kekuasaan adalah sarana untuk mencapai keamanan pangan dan perbaikan nutrisi di Indonesia.

2. Filosofi  Mangkuk Ayam Jago Sebagai Kemakmuran (Prosperity)

Mangkuk ayam jago memiliki filosofi kemakmuran karena ayam jago selalu bangun pada saat pagi hari dengan disiplin. Reputasi ayam jago sangat baik dengan suara yang merdu dan menggelegar membangunankan Abdurrofi dan orang-orang di pagi hari. Siapa pun mulai tanggung jawab mencari nafkah halal sejak pagi hari sehingga dividen yang didapatkan dan kenaikan ekuitas selama suatu periode tetap relevan. 

Selanjutnya, berdasarkan disiplin sehingga sumber rezeki (source of sustenance) tersebut dinyatakan bahwa pengukuran kemakmuran. Dengan demikian, Perubahan peraturan (regulatory changes) dari bangun siang menjadi bangun pagi seperti Ayam Jago yang disiplin. Tentunya, dividen yang didapatkan tidak sedikit bagi mereka yang disiplin dan rajin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun