Ratusan para driver Gojek melakukan aksi demonstrasi didepan kantor Gojek, Komplek CBD Medan, pada Kamis, (2/7/2020). Baik pemerintah Indonesia dan pemilik perusahaan Gojek tidak ada yang peduli mengenai nasib para driver. Sungguh ironi mereka yang ingin mencari nafkah halal dipersulit dengan berbagai kebijakan yang tidak rasional pada tahun 2020.
Berawal dari hal tersebut, rilis informasi oleh mentri kesehatan, Dr. terawan mengenai virus corona tidak akan memengaruhi Indonesia hingga aturan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian melarang ojol dan ojek konvensional mengangkut penumpang untuk mengurangi  virus corona. Bahkan, Permintaan aneh-aneh Kemenhub agar penyedia layanan ojek online menyediakan partisi sebagai sekat di kendaraan ojek untuk cegah penularan virus corona.
Ketidakrasionalan itu sendiri yang sangat fatal berdasarkan dari fakta di lapangan bahwa para driver gojek yang dirumahkah tidak diberikan bantuan sosial. Mereka juga tidak diperbolehkan membawa penumpang dalam beberapa bulan. Kekesalan karena tidak terpenuhi kebutuhan ekonomi berujung pada aksi demontrasi dan segel kantor gojek. Pemerintah dan permilik perusahaan Gojek tidak membuat  Driver ojol lebih baik dan sejahtera tapi menderita. Mereka tidak memikirkan kebutuhan anak dan istri selama dirumah.
Tidak hanya itu hal yang sangat menjengkelkan, Â Perusahaan dan pemerintah tidak ada terbuka untuk mendengarkan aspirasi dari berbagai komunitas yang konstruktif dan membangun demi kebaikan bersama. Mereka membuat kebijakan secara sepihak tanpa diskusi terlebih dahulu yang menjadi kecerobohannya.Â
Kebijaksanaan selama PSBB di Indonesia masih diperdebatkan oleh mitra ojol. Bahkan banyak yang menilai tindakan mereka jauh dari kebijakan baik dan berkemanusiaan. Dalam Forum Merah Putih melakukan aksi solidaritas lebih besar se-Indonesia untuk menyampaikan tuntutan mereka #OjolLebihSejahtera. Apabila Mereka dibiarkan Solidaritas Ojol, Mereka bisa melunjak dan menindas secara bertahap. []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H