Mohon tunggu...
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, Dan Cinta Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia dan mendukung Indonesia bersama Abdurrofi menjadikan indonesia negara superior di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kasus Novel Baswedan, Hukum Dicandain Pelawak Diseriusin

16 Juni 2020   22:05 Diperbarui: 16 Juni 2020   22:07 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bintang Emon seorang pelawak viral setelah mengunggah video terkait dengan Kasus Novel Baswedan. Tak hanya menimbulkan hiburan tapi kepedulian generasi muda pada proses hukum yang dianggap tidak bercanda. Politisi PSI, Charlie Wijaya pun melaporkan Bintang Emon ke Keminfo RI. Ketidakdewasaan tersebut dianggap tidak wajar  karena PSI adalah partai anak muda yang tidak mewakili kepentingan anak muda.

“Saya heran PSI sebagai partai anak muda tapi tidak mengakomodir aspirasi anak muda, bintang emon. Hukum dicandai tapi PSI malah diam sedangkan pelawak bicara diseriusin,  ” Ujar Abdurrofi   dalam diskusi publik malam di Jakarta pada hari selasa tanggal (16/06/2020)pada  jam 21:00 WIB.

Namun unggahan tersebut sudah dihapus oleh Charlie Wijaya. Walaupun begitu banyak anak muda menganggap dia sedang panjat sosial. Laporan Charlie Wijaya berdasarkan keputusan pribadi dan tidak membawa atribut partai. Abdurrofi  mengingatkan pentingnya kedewasaan berpolitik dan dukungan pada anak muda yang berpikir kritis.

“Saya ingatkan wahai kau Chalie Wijaya sebagai kader dari partai anak muda. Kamu harus bisa dewasa dan berpikir kritis seperti bintang emon. Karena berpikir kritis itu gratis terhadap segala sesuatu yang menyimpang lalu kau suarakan untuk perubahan tatanan hukum di Indonesia.” Ucap kang rofi

Indonesia tidak kekurangan partai anak muda tapi Indonesia kekurangan politisi muda yang dewasa. Kasus Novel Baswedan adalah ruang untuk berpikir kritis dan membangun solidaritas anak muda. Anak muda lebih mudah dekat dengan kepentingan bangsa bila menggunakan pendekatan komedi. Ini menimbulkan hiburan baru dalam sejarah kasus penyiraman air keras di Indonesia.{}

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun