"To more victories! Cheers and congratulations!"
Suasana gedung Capitol menjadi khidmat dan penuh haru dengan presiden Amerika Serikat yang baru. Mereka memberikan penghormatan kepada warga Amerika Serikat dan warga dunia.
Disisi lain sejumlah tokoh hadir dengan pengamanan super ketat khawatir terjadi kerusuhan terulang. Puluhan ribu tentara dilibatkan untuk pertahanan dan keamanan selama hari ini.
Demokrasi bisa mengganti "perjuangan" dengan "penghormatan", mengganti  "Trump" dengan "Biden", dan mengganti "Putus Asa" dengan "Harapan". Saya bangga padamu, Mr. Joe dan Mrs. Kamala.
Joe Biden dan Kamala Harris akan mengakhiri supremasi kulit putih dengan merajut kembali nilai-nilai persatuan di Amerika Serikat. Misi mereka ialah ambil alih kendali negara yang sangat terpecah dan mewarisi pertemuan krisis yang bisa dibilang lebih besar.
Sejarah Amerika Serikat akan lebih berat daripada yang dihadapi oleh para pendahulunya karena Amerika Serikat harus menghadapi kondisi kekacauan dan ketidakpastian pandemi global.
Salju putih ini dan saya menjadi saksi bersama dengan elite pemerintah negara berkumpul, memastikan upacara empat tahunan tetap berlangsung  untuk menyelesaikan permasalahan peradaban melawan virus korona dalam persatuan.
Demokrasi telah membuka ruang bagi keinginan rakyat Amerika Serikat untuk menyelesaikan pandemi, iklim, imigrasi, dan lainnya. Abdurrofi yakin betapa rapuhnya perpecahan pasti ada perajut tenun persatuan.
Puluhan ribu sejarah buruk Amerika Serikat akan segera berubah menghadapi krisis multidimensi baik krisis perekonomian, krisis kesehatan, krisis politik, krisis lingkungan dan krisis sosial.