Dalam berbagai perjalanan, penulis kerap mengamati banyak banjir bandang merendam sejumlah wilayah kalimantan menjadi ancaman bagi Kalimantan secara masif, sistematis dan terstruktur pada tahun 2021.
Selain peningkatan curah hujan yang sangat ekstrem Kalimantan mengalami deforestasi atau penebangan hutan untuk kepentingan perekonomian Indonesia menjadi penyebab ancaman banjir 2021 dan telah terbukti.
Hutan Kalimantan Berkurang Signifikan Hingga 75 Persen
Berdasarkan World Wildlife Fund, Kalimantan adalah pulau terbesar ketiga di planet ini. Sekitar setengah dari hutan alam Kalimantan telah hilang dan kehilangan terus berlanjut dengan cepat.Â
Terlihat perubahan antara 1950 dan 2020 Kalimantan kehilangan rata-rata 850.000 hektar hutan setiap tahun. Jika tren ini berlanjut, tutupan hutan akan turun menjadi kurang dari sepertiganya pada tahun 2020.
"Jika kita bandingkan dengan kejadian hujan sebelumnya dengan kekuatan tidak sama, dengan penurun keberadaan pohon pada tahun 2020 mencapai jumlah sekitar 75 persen sehingga kemungkinan ancaman banjir susulan dari tahun ke tahun di Kalimantan" Ucap Abdurrofi A. Azzam
Peringatan tersebut dilayangkan World Wildlife Fund, bahwa Hutan Kalimantan diyakini bakal menyusut sebanyak 75 persen pada 2020 jika laju deforestasi tidak dihentikan oleh para flora dan fauna.
Maka, inilah saatnya kita mengambil peranan untuk memperbaiki ekosistem yang tidak seimbang dengan menanam kembali pohon di pulau ini dan menjaga pulau ini seperti anak sendiri.
Menurut Abdurrofi Abdullah Azzam perbedaan regional ini menyoroti kebutuhan manusia hingga ancaman manusia seperti banjir pada awal tahun 2021.