reportoar WhatsApp oleh Wakil Presidennya Michel Temer. Ia menjadi objek dari daftar rencana permainan sandiwara atau peran yang telah dipersiapkan dan dipelajari oleh Michel Temmer. Tidak diam, Presiden Dilma Roussef serang balik melalui reportoar WhatsApp menangkal isu pemakzulan dengan sebutan kudeta dan ancaman stabilitas negara.
Dilma Roussef sebagai presiden wanita pertama Brazil dimakzulkan melaluiApa yang dimaksud reportoar WhatsApp?
"Bart Mediation and Protest Movements". Istilah reportoar dalam ilmu komunikasi (Mattoni, 2013 : 47) menunjukkan seperangkat praktik media aktivis yang mungkin dibayangkan oleh para pelaku gerakan sosial dan kemudian berkembang baik dalam tahap mobilisasi laten maupun yang terlihat, untuk menjangkau aktor sosial yang diposisikan baik di dalam maupun di luar lingkungan sosial dalam pergerakan lingkungan.
Dikutip dari Repertoires of communication in social movement processes dalam bukuIstilah reportoar WhatssApp dapat didefinisikan Abdurrofi A. Azzam (2021) dalam ilmu komunikasi politik menunjukkan seperangkat praktik media sosial  berupa WhatsApp oleh para pelaku politisi dan gerakan sosial dan kemudian berkembang baik dalam tahap mobilisasi laten maupun yang terlihat, untuk menjangkau aktor sosial yang diposisikan baik di dalam maupun di luar lingkungan sosial dalam pergerakan lingkungan pemerintahan.
Bagaimana Pergerakan isu Lingkup Pemerintahan Brazil?
Wakil Presiden Brazil Michel Temer merangkul beragam repertoar aksi yang memperkuat koneksi antara kolektivitas online dan spontan dengan gaya interaksi khusus yang dibentuk pada upaya menjadi sesuatu berguna aplikasi whataspp dan tindakan, termasuk aksi unjuk rasa, yang terjadi di platform digital lain maupun secara offline.
Presiden Brazil Wanita Dilma Rousseff di Brasil saat itu bahwa WhatsApp menggunakan Whatsapp untuk memobilisasi melawan kudeta dalam grup WhatsApp United Against the Coup. Ini termasuk aksi unjuk rasa, yang terjadi di platform digital lain maupun secara offline menolak kudeta dengan arus informasi yang dianggap hoaks.
Informasi yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar adanya dalam grup WhatsApp presiden sedangkan dalam grup wakil presiden terdapat dugaan isu kemerosotan ekonomi, korupsi dan manipulasi anggaran. Konsolidasi kedua grup WhatsApp berbeda ini membentuk polarisasi kubu anti-kudeta dan kubu anti-korupsi.