keluarga Rockefeller akan menerima hukum.
Elite kriminal baru bernama George Soros dan Bill Gate, mereka berdua ialah seorang pelaku bisnis keuangan dan ekonomi, penanam modal saham investasi, dan masuk persidangan Peru atas dugaan penciptaan pandemi covid-19. Jumlah pelaku pembuat pandemi bertambah lagi dariGeorge Soros adalah seorang keturunan etnis Yahudi dan Bill Gates dibesarkan dari keluarga Kristen Protestant. Setelah menikah dia pindah ke Catholic mengikuti agama isterinya, Melinda. Mereka disebut sebagai "elit kriminal" atas penciptaan pandemi covid-19.
Mahkamah Agung di wilayah Ica di Peru sedang menyelidiki resolusi oleh pengadilan lokal, mengklaim bahwa COVID-19 ditemukan oleh "elit kriminal" dari dermawan Hongaria-Amerika George Soros , keluarga Rockefeller, dan salah satu pendiri Microsoft Bill Gates.
Dikutip dari Sputniknews, Mahkamah Agung di wilayah kota Ica di Peru telah memerintahkan penyelidikan awal terhadap Ketua Majelis Banding Kriminal Chincha dan Pisco untuk mendapatkan bukti yang akan membantu menentukan ada atau tidaknya dugaan pelanggaran," kata Mahkamah Agung Kota Ica di Peru pada 12 Januari 2021
Berdasarkan penyelidikan dilakukan setelah pengadilan Chinch dan Pisco dilaporkan bergerak untuk membenarkan petisi untuk perpanjangan penahanan pra-sidang dalam satu kasus pidana karena sifat pandemi virus korona yang tidak dapat diprediksi yang diciptakan oleh "elit kriminal yang mendominasi dunia".
George Soros Penyebab Krisis 1998 di Asia
Mahatir Mohamad, Perdana Menteri Malaysia pun mengatakan bahwa langkah George Soros dalam penyebab krisis moneter 1998. Pun dalam kurun Juni 1997 hingga 1998, pelemahan rupiah terhadap dolar AS tercatat 614,8 persen untuk menaklukan perekonomian Asia.
Dikutip dari tirto.id George Soros memiliki banyak bisnis, perusahaan-perusahaannya di Indonesia antara lain di Aceh dan Sorong. Di Asia, George Soros. Menurut Mahathir Mohamad, beberapa negara yang paling terkena dampaknya adalah Korea Selatan, Malaysia, Indonesia, dan Thailand, yang menyebabkan mata uang ketiga negara tersebut menjadi rendah.
Tujuan Kapitalisme global investasi sampai sekarang ini terasa efeknya ialah ketergantungan. Menurut Dr. M. Tahir Kasnawi, M.Si. dan Drs. Ramli AT, M.Si dari Universitas Terbuka dikutip ut.ac.idÂ
"Masalah pembangunan pada dasarnya merupakan masalah penambahan investasi modal. Masalah keterbelakangan adalah masalah kekurangan modal. Kalau ada modal, modal itu diinvestasikan, hasilnya adalah pembangunan ekonomi. Berdasarkan pada model ini, resep para ahli ekonomi pembangunan di negara-negara Dunia Ketiga untuk memecahkan persoalan keterbelakangannya adalah dengan mencari tambahan modal, baik dari dalam negeri (dengan mengusahakan peningkatan tabungan dalam negeri), maupun dari luar negeri." model Harrod-Domar
Amerika adalah negara yang memiliki ketergantungan swasta atau kapitalisme global begitu juga Indonesia sehingga ketergantungan kehidupan ekonomi negara-negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari kehidupan ekonomi negara-negara lain yang dikuasai kapitalisme global, di mana negara-negara tertentu ini hanya berperan sebagai penerima akibat saja.
Soekarno dan Soeharto Jatuh oleh Kapitalisme Soros?