Mohon tunggu...
Abdurrofi
Abdurrofi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penyuka Kopi dan Investasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Investasi gagasan untuk masa depan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ribuan Anak Indonesia Pernah Alami KDRT dan Langkah Tepat Atasinya

12 Januari 2021   01:25 Diperbarui: 12 Januari 2021   08:31 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak kecil dipukul ayah dan dihina ibu sebagai bentuk KDRT di Indonesia. (foto : Shutterstock)

Ribuan anak Indonesia pernah alami  kekerasan dalam rumah tangga, atau yang lebih dikenal KDRT dan langkah yang tepat atasinya. Pasalnya, Situasi pandemi yang tidak hanya fokus pada kesehatan nasional tapi aspek kesehatan anak menimbulkan kecemasan sehingga berdampak buruk pada relasi keluarga. Menurut Abdurrofi Abdullah Azzam, anak merupakan salah satu korban dalam kekerasan, diskriminasi dan intimidasi di rumah tangga.

Posisi anak dalam rumah tangga yang paling rentan menjadi korban karena sejauh ini anak menjadi pihak yang paling lemah sering menjadi korban  pihak yang kuat dalam keluarga dari ayah dan ibu.

Abdurrofi Abdullah Azzam merupakan salah satu korban dalam kekerasan dalam rumah tangga. Sejauh ini anak menjadi pihak yang paling lemah sering menjadi korban diskriminasi dan intimidasi pihak yang kuat dalam keluarga dari ayah dan ibu. Hal tersebut yang Abdurrofi Abdullah Azzam pernah rasakan sebagai korban KDRT tidak hanya terluka secara fisik, tapi juga secara mental untuk langkah tepat sebagai berikut:

1. Kabur Dari Rumah Dengan Harapan Positif

Ilustrasi Abdurrofi Kabur dari rumah. (Foto: childmags)
Ilustrasi Abdurrofi Kabur dari rumah. (Foto: childmags)

Setiap orang tentunya memiliki harapan tersendiri dalam menjalani kehidupan. Melalui harapan bisa membuat keadaan seseorang menjadi berani menyelamatkan hidupnya. Abdurrofi benci diperlakukan kasar oleh orangtua dengan nada suara tinggi dan menghukum anak dengan jalan kekerasan sehingga Abdurrofi Abdullah Azzam kabur dari rumah.

Perasaan Abdurrofi Abdullah Azzam pernah mengalami dampak psikis yang terjadi adalah trauma, mengalami gangguan kesehatan mental, seperti stres, depresi, psikosomatis, insomnia, hingga gangguan jiwa. 

Ingat, anak dari pasangannya yang terburuk sehingga Abdurrofi Abdullah Azzam harus bisa menyelamatkan diri meskipun pada akhirnya fisik dan mental Abdurrofi Abdullah Azzam tidak akan terluka.

Cara pertama yang bisa Abdurrofi Abdullah Azzam lakukan untuk mengatasi KDRT adalah kabur dari rumah yang dipimpin oleh kepala keluarga yang zalim. Apalagi, jika ibunya Abdurrofi Abdullah Azzam mulai menunjukkan perilaku atau perkataan yang kasar dan membenarkan perilaku kekerasan oleh ayah Abdurrofi Abdullah Azzam hingga berujung emosi meledak-ledak.

Langkah pertama kabur tepat menurut pandangan Abdurrofi Abdullah Azzam kecil hingga ia tidak pernah sekalipun mentolerir kekerasan dan tindakan radikal dalam rumah tangga berimplikasi pada seorang anak kabur dari rumah. Abdurrofi Abdullah Azzam sebagai seorang anak tidak dapat menyuruh berhenti sikap buruk orangtuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun