Mohon tunggu...
Abdurrofi
Abdurrofi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penyuka Kopi dan Investasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Investasi gagasan untuk masa depan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ruwet, Hasil Ijtima Ulama Jadi Menteri Masa Kamu Jadi Kesal Sendiri

4 Januari 2021   07:06 Diperbarui: 4 Januari 2021   07:14 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang tidak dewasa suka berkelahi padahal elit pada akur. Sumber Foto : iStock.com

Prabowo dan Sandiaga Uno merupakan hasil ijtima ulama untuk menjadi penantang Jokowi dan KH Maruf kini menjadi bagian pemerintahan. Semua masyarakat Indonesia menilai semua akan menjadi cebong pada waktunya.

Begitu juga, Jokowi dan KH Maruf Amin akan menjadi menteri kalau Prabowo dan Sandiaga Uno menang. Hasil Ijtima Ulama jadi menteri masa kamu berkelahi pada hal-hal receh pertanda belum dewasa mental.

1. Pemenang Merangkul

Pemenang Menangkul, Bukan Memukul. Sumber foto : iStock.com 
Pemenang Menangkul, Bukan Memukul. Sumber foto : iStock.com 
Orang-orang kalah dari mereka yang berseberangan pandangan politiknya dengan stigma kampret dan cebong. Namun situasi itu bukanlah alasan bagi mereka untuk tidak merangkul mereka yang adalah saudara sebangsa kita. Apalagi, pemilu telah usai dan prabowo-sandi  kembali bekerja untuk membangun bangsa dalam kepemimpinan jokowi-maruf.

2. Politik Dinamis

Politik dinamis memandang lawan dan kawan. Sumber foto : iStock.com
Politik dinamis memandang lawan dan kawan. Sumber foto : iStock.com

Segala sesuatu atau kondisi yang terus-menerus berubah, bergerak secara aktif dan mengalami perkembangan berarti dalam politik atau disebut politik dinamis. Dari kawan menjadi lawan kembali menjadi kawan kembali dalam siklus pemilihan umum untuk polarisasi dengan ijtima ulama.

3. Siklus Tenang

Periode siklus tenang pada tahun 2021. Sumber foto : dokumen pribadi
Periode siklus tenang pada tahun 2021. Sumber foto : dokumen pribadi
Periode tenang sedang mengalami hari yang buruk dan tidak bisa menahan diri untuk tetap bersikap tenang. Orang akan memiliki jiwa hebat apabila ia tenang saat menghadapi kesulitan pandemi covid-19 sehingga perkelahian sesama anak bangsa tidak diperlukan lagi.

4. Kurang Piknik

Piknik ala ember dan gayung. Sumber foto : 1cak.com
Piknik ala ember dan gayung. Sumber foto : 1cak.com

Terlalu banyak politik tapi kurang piknik apalagi jika Indonesia terapkan lockdown, mumet dan ruwet. Ember dan gayung saja jalan-jalan masa kamu di rumah saja. Ember dan gayung menghirup udara segar, melihat pemandangan indah dan suasana baru akan membuat pikiran dan pandangan menjadi lebih jernih kembali.(*)

Referensi : 1 2 3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun