Mohon tunggu...
Abdurrofi
Abdurrofi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penyuka Kopi dan Investasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Investasi gagasan untuk masa depan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tiga Strategi PDI-Perjuangan Musuhi Organisasi Model Baru FPI-Perjuangan

31 Desember 2020   22:27 Diperbarui: 1 Januari 2021   00:52 1751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Getty Images

Pemerintah resmi larang Front Pembela Islam (FPI) namun pendiri FPI melanjutkan deklarasikan Front Persatuan Islam (FPI) model baru. Strategi menggunakan media yang pro-Islam akan gencar menonjolkan kesuksesan dan kehebatan Front Persatuan Islam.

Sebaliknya, media yang anti-Islam akan berusaha mencari sisi negatif dalam organisasi tersebut agar publik menilai Front Persatuan Islam (FPI) model baru sebagai hal negatif, berbahaya, dan radikalisme.

1. Agenda Setting FPI Ancaman Nasional

Sumber foto: kumparan.com
Sumber foto: kumparan.com

Berita FPI sejak kepulangan Imam FPI, Habib Rizieq Shihab yang disiarkan oleh media nasional mempunyai pengaruh tertentu, bagi audiens tertentu. perspektif agenda FPI adalah Habib Rizieq Shihab sangat dicintai sedangkan dalam berita framing adalah sebuah proses yang terjadi pelanggaran protokol kesehatan.

Artinya, dari banyak perspektif porsi pengedepanan pemberitaan yang berbeda. Itulah mengapa media melakukan pemberitaan yang berbeda-beda, ini ternyata karena frame mereka yeng berbeda-beda pula dengan agenda berbeda untuk perspektif publik dimainkan strategi PDI-Perjuangan.

2. Konstruksi Realitas Sosial anti-FPI Era Reformasi

Sumber foto: dosensosiologi.com
Sumber foto: dosensosiologi.com

Kontruksi sosial berpandangan masyarakat memiliki kesamaan budaya akan memiliki pertukaran makna. Islam adalah lambang kedamaian dan keselamatan. Namun FPI merupakan simbol radikalisme dan Islam populisme ekstrem.

Artinya, Mengukur sahih tudingan nuansa orde baru di rezim jokowi menunjukkan karakter otoritarianisme yang kembali muncul untuk melawan radikalisme dan Islam populisme ekstrem.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun