Postur masyarakat Jakarta tidak membutuhkan kepemimpinan marah-marah tapi kepemimpinan yang ramah. Ini ditinjau dari Warga jakarta sudah trauma di gusur Ahok kemudian datang mantan Walikota yang memiliki perspektif publik marah dari surabaya.
Perasaan publik penting diimbangi dengan pembangunan sehingga Anies Baswedan lebih dicintai warga Jakarta dibandingkan orang baru yang blusukan di Jakarta. Gaya kepemimpinan Anies Baswedan dinilai inteligensi memiliki daya nalar tinggi dan komunikasi publik yang baik.
Masyarakat jakarta menilai Anies Baswedan dari kalangan terpelajar dan emosional dewasa. Anies Baswedan disebut sosialibilitas karena kemampuan dari suku minoritas dari keturunan yaman yang menjadi pemimpin pandai menjalin hubungan yang nyaman, bersahabat dan sopan. Arahan pembangunan, pemberdayaan, dan implementasi kebijakan mudah diterima dan didengar oleh setiap kalangan sebagai berikut:
1. Pemimpin Anti Korupsi, Mencegah Kolusi dan Nepotisme (KKN)
Integritas kepemimpinan sektor publik provinsi DKI Jakarta memiliki rentang  optimal dengan kualifikasi kepemimpinan anti korupsi. Harus diakui kepemimpinan Anies Baswedan memiliki tujuan jangka panjang dalam pencegahan tindak pidana korupsi.
Implementasi dari tanggung jawab gubernur DKI Jakarta  jadi kunci sukses pemberantasan korupsi. Menjadi pemimpin bukan sekadar untuk hidup enak tapi melaksanakan misi perubahan dalam cita-cita reformasi dalam pemberantasan korupsi.
2. Gubernur Paling Toleran dan Memenuhi Hak Minoritas