Kita perlu mengakui Israel telah menguasai palestina dengan perang sampai palestina hilang dari peta pada hari minggu 19 Juli 2020. Kemenengan ini perlu diakui bahwa umat Islam Arab lemah dibandingkan Israel. Presiden Israel Reuven Rivlin akan menjamin  hak kuat hak-hak minoritas, terutama bagi orang Arab Israel. Dia mendukung solusi satu negara untuk konflik minoritas Palestina dan terorisme.
Kelompok minoritas Israel yang beragama Islam yang radikal dan ingin perang kembali disebut "teroris". Kelompok minoritas, menurut definisi aslinya, mengacu pada sekelompok orang yang praktik teror jumlahnya lebih sedikit terjadi dari kelompok keturunan palestina yang kalah perang berwarga negara Israel.
Namun dalam sosiologi saat ini, kelompok teroris timur tengah mengacu pada kategori orang orang Islam radikal yang melakukan teror untuk kerugian relatif besar dibandingkan dengan anggota kelompok sosial yang dominan. Perang dengan teror hanya melahirkan kebencian turun-temurun.
Tindakan terorisme dari minoritas palestina tersebut dilakukan dalam rangka memaksakan kehendak kepada pihaknya yang dianggap lawan pemerintah Israel. Â Padahal sejumlah warga negara Israel baik mayoritas(yahudi) dan minoritas (islam) yang moderat itu sangat merindukan perdamaian. Indonesia mendorong Israel-Palestina berdamai asalkan sama-sama untung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H