Mohon tunggu...
Abdurrofi Abdullah Azzam
Abdurrofi Abdullah Azzam Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, dan Berbudaya Asia Afrika
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia menjadi negara adidaya di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Pentingnya Kaderisasi Konglomerat Baru untuk Indonesia Maju

15 November 2022   08:03 Diperbarui: 15 November 2022   08:20 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi menerima kunjungan pengurus HIPMI dan KADIN di Istana Merdeka, Jakarta. (Foto: Setkab)

Pengejawantahan atau perwujudan Visi Indonesia Maju sangat ditentukan oleh sumber daya manusia (SDM) unggul di semua bidang, termasuk bidang entreprener. 

Misalnya, Singapura saat ini sudah mencapai angka 7 persen, sedangkan Malaysia berada di level 5 persen. Apabila dihitung dengan populasi penduduk Indonesia sekitar 260 juta jiwa, jumlah entreprener nasional mencapai 8,06 juta jiwa atau level 2 persen dikutip dari kemenprin pada tanggal (14/11/20222).

Hal ini mengingat sistem dan mekanisme konglomerasi di Indonesia menempatkan kader dan representasi  keinginan untuk menumbuhkan konglomerat baru.

Fungsi dari kaderisasi ini juga dapat mempersiapkan atau mencetak calon-calon yang siap melanjutkan tongkat estafet perjuangan sebuah organisasi profit untuk menjadi pemimpin di masa depan yang siap dalam melahirkan organisasi profit lainnya.

Presiden Jokowi mulai dilakukan pemerintah melalui upaya deregulasi dari aturan dan regulasi kemudahan perusahaan-perusahaan. 

Seperti telah tercatat sejarah, Bung Hatta lebih dikenal sebagai seorang negarawan intelektual untuk menabung, hemat, dan hidup elite terletak pada pola pikir dan mindset, dengan sarat dengan gaya hidup sederhana sebagai sumber daya manusia (SDM).

Bung Hatta sebagai bapak ekonomi kerakyatan pernah menyatakan bahwa kaderisasi merupakan kerangka kebangsaan, karena kaderisasi sama artinya dengan menanam bibit untuk menghasilkan pemimpin bangsa di masa depan, pemimpin pada masanya harus menanam.

Dalam kata lain, kader diartikan sebagai orang yang diharapkan dapat memegang peranan penting dalam sebuah organisasi besar negara untuk pemimpin pada masanya Jokowi harus menanam sumber daya manusia (SDM) unggul untuk kaderisasi konglomerat.

Kaderisasi dan investasi pada sumber daya manusia (SDM) memerlukan waktu dan biaya yang mahal dengan hasil tidak segera dapat dipanen Presiden Jokowi.

Kita harus berhasil mengelola perubahan dengan mencegah ketergantungan terhadap konglomerat asing sehingga kita menekankan agar anak muda dijadikan kader bidang entreprener untuk melahirkan jutaan konglomerat nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun