PKB dan PKS menyatakan membentuk koalisi bersama yang disebut dengan Koalisi Semut Merah akan berhadapan langsung dengan banteng yang digadang-gadang menjadi poros petahana.Â
Serudukan banteng akan berhasil jika Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi Calon Presiden pada koalisi semut merah.
Dua partai itu pernah dalam satu koalisi di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), namun koalisi saat itu bukan gagasan PKB dan PKS. Dua partai tersebut, saat itu menjadi satu koalisi atas prakarsa Partai Demokrat yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dengan begitu, tampaknya mudah bagi kedua partai untuk menyatukan visi dan misi dalam mengusung presiden Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hingga saat ini AHY sangat rendah sehingga tak layak diusung menjadi capres.
Dialog untuk membangun koalisi berlanjut agar membuka diri dan tidak harus mengkhususkan dengan ideologi Islam moderat saja saja tapi juga menjadi poros yang sangat kuat dan magnet kuat bagi anak muda.Â
AHY dan Puan Maharani menjadi sosok anak muda namun AHY tidak memiliki pengalaman menjadi Menteri dan DPR RI sedangkan Puan Maharani tidak memiliki pengalaman kepala daerah gagal seperti AHY.
Rekam jejak AHY yang telah kalah 1 kali dalam perhelatan pilgub DKI Jakarta dinilai menjadi jalan terjal dalam menggaet cawapres hingga rekam jejak AHY akan gagal menjadi presiden jika dipaksakan PKB dan PKS pada Pilpres 2024.
Sosok pemimpin ideal yang bakal dijagokan partainya untuk maju sebagai calon presiden dalam Pemilu 2024 akan mudah mengalahkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam koalisi semut merah.Â
Demokrat juga bisa ikut bergabung mendukung Anies jika berpasangan dengan Ridwan Kamil (RK) dalam koalisi semut merah. karena duet Anies dan RK cocok daripada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatasi serudukan banteng.
Bukan tidak mungkin Ketua Umum Demokrat  Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) legowo memberikan kesempatan kepada tokoh-tokoh muda untuk tampil di Pilres 2024 dari kalangan semut merah yang berpengalaman dan teruji.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H