Banyak anak-anak Indonesia semasa remaja, dirinya pernah didorong menjadi dokter baik orangtua, keluarga, dan nenek atau kakek tidak pernah bercita-cita terjun ke program doktor apalagi afiliator.
Dari dulu jurusan kedokteran menjadi target awal, calon mahasiswa disuruh tes kedokteran di kampus negeri tapi calon mahasiswa tidak lolos kampus negeri sehingga kebanyakan langsung tes lagi saja di kedokteran kampus swasta.
Padahal program S1 Kedokteran hanya salah satu langkah oleh orang kemampuan sedangkan program Doktor adalah program pendidikan S3 yang ditujukan untuk memperoleh gelar akademik doktor sebagai gelar akademik tertinggi dari berbagai kemampuan.Â
Kembali lagi, Bicara kuliah kedokteran dan kedoktoran bahwa kuliah S1 lama kayak SD tapi mudah, kuliah S2 relatif sulit kayak SMP, dan kuliah S3 sulit seperti SMA tapi banyak masa-masa S3 disebut sebagai masa yang paling indah karena membawa kita ke pengalaman baru di mana adrenalin dewasa membuncah ruah.
Beruntung bagi kamu yang bisa S1 sampai S3 dan lulusnya S3 adalah momen paling ditunggu, karna kita akan memberikan kebanggaan kepada orangtua mereka semuanya berbaur jadi satu sebagai awal perpisahan.
Lulusan S3 juga memiliki kesempatan luas untuk berkarir di luar negeri menjadi tenaga kerja Indonesia selama ini tenaga migran ini terlindungi di luar negeri karena memiliki ilmu dengan keahlian khusus berbeda dengan pembantu.
Disini yang paling berperan pasca program dokter adalah hobi karena dapat membuat pekerjaan tersebut menjadi lebih menyenangkan dan pastinya mudah untuk dikerjakan apalagi penghasilan jutaan dollar, euro, hingga dinar Kuwait.
Semula dikhawatirkan Drop Out namun akhirnya mahasiswa program doktor lulus dan performa kuliah masa lalu bisa menjadi bahan prediksi kelulusan. Program menjadi harapan adalah mengubah pengetahuan menjadi kebaikan, kekuatan, kekuasaan, dan kebermanfaatan.
Banyak profesor yang meyakinkan orang yang berilmu menjadi tinggi derajatnya dengan memanfaatkan ilmunya untuk kebaikan, kekuatan, kekuasaan, dan kebermanfaatan sehingga  penghasilan besar tidak secara instan seperti afiliator.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H