Pembuat kebijakan perlu mengembangkan tanggapan yang melindungi hak-hak mereka yang sudah berada dalam keluarga poligami sehingga Sadiq Khan sebagai walikota London menekankan, dia bukan pemimpin umat Islam, melainkan mewakili semua penduduk ibu kota.
Inggris memiliki walikota beragama Islam karena imigran di Inggris melakukan perintah Tuhan poligami untuk memengaruhi kondisi demokrasi stabil di barat sesuai Al-Ma'idah Ayat 51 menjadi muslim sebagai pemimpin setiamu di Inggris.
Muslim di Eropa satu sama lain saling melindungi di antara kamu yang menjadikan mereka teman setia, maka sesungguhnya dia termasuk golongan mereka secara menyeluruh dan dikaitkan dengan sejarah atau peristiwa yang hampir menyamai dengan kasus yang disinggung dalam ayat demokrasi versi Al-Quran.
Sungguh, Surah Al Maidah ayat 51 itu selalu dikaitkan dengan etika atau cara memilih pemimpin di negara barat agar muslim di eropa tidak boleh bahkan haram hukumnya memilih calon pemimpin yang non-muslim yang diskriminasi terhadap poligami begitu juga di Indonesia. Â Â
Negara barat dirinya lebih memilih sistem demokrasi dibandingkan sistem otoriter untuk itu dalam demokrasi kamu memilih poligami atau monogami tapi faktanya otoritas tersebut melarang poligami dalam inklusi cinta.
Bangsa yang maju harus bisa mengikat inklusi cinta baik identitas poligami untuk non-LGBT, poligami untuk LGBT, monogami untuk LGBT, dan monogami untuk non LGBT yang berdasarkan pada Agama, Suku, Warna Kulit dan kelompok demokrasi barat.
Dengan demikian kepemimpinan demokratis maupun otoriter secara parsial berpengaruh signifikan dalam proses pembagian populasi ke dalam strata, memilih sampel acak sederhana menuju poligami bahagia atau monogami bahagia sesuai pilihan masyarakatnya di negara barat atau timur.
Catatan Penting
Setiap orang yang terjebak cinta segitiga bisa keluar bahagia dengan pintu pernikahan poligami yang adil, memenuhi hak perempuan, dan tanpa diskriminasi dengan alasan apapun.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI