Di Tiongkok sudah mengalami pertumbuhan perekonomian riil ditandai masyarakat makan diluar tiap hari, membeli pakaian baru tiap bulan dan perjalanan kelar negeri tiap tahun.
Dalam ekonomi pasar di bidang makanan membebaskan harga  namun petani baik padi-padian, peternakan, perkebunan dan perairan  diubah menjadi wirausaha desa.
Tiongkok meningkatkan pertanian dengan menjamin sumber modal dan menghasilkan surplus kebutuhan masyarakat  dan surplus uang tiap desa.
Tiongkok melakukan wirausaha pertanian, perikanan, peternakan, dan perkebunan untuk menstabilkan harga dan ekspor.
Indonesia bisa belajar produktivitas  dari  Tiongkok memenuhi kebutuhan pokok yang memiliki populasi  hampir 1,4 miliar sehingga Indonesia tidak perlu impor.
Keberhasilan reformasi perekonomian sejak 1980 oleh Deng Xioping karena pemerintah berhasil membuat skema wirausaha dan menyiapkan omnimbus law sebagai jalan modal asing.
Kapitalisme ala Tiongkok lebih modern daripada kapitalisme ala Amerika Serikat yang konservatif karena setiap penduduk desa bisa jadi wirausahawan.
Tiongkok berhasil membuat ekonomi pasar dengan empat syarat dan ketentuan sebagai berikut:
1. Barang dan jasa harus dibuat masyarakat yang wirausaha dan pemerintah sebagai administratif untuk pendirian badan usaha.
2. Penetapan harga terhadap barang dan jasa tidak diatur lembaga administratif karena merefleksikan hukum permintaan dan penawaran.