bangsa Asia Afrika dapat dengan hormat menantang asumsi penjajahan dan imperialisme barat tentang fakta ini sehingga kita dapat mempelajari cara lain untuk memandang dunia dengan paradigma Abdurrofi Abdullah bahwa bangsa Asia Afrika adalah bangsa paling good looking.
Bagaimana punDalam peradaban abad 21 istilah 'Asia Afrika' memiliki konotasi positif karena Asia Afrika memiliki kekhasan masing-masing, mereka menurut Abdurrofi Abdullah lebih good looking jika bisa bersanding.
Peradaban abad 21 Asia Afrika bersanding daripada berkelahi, mengedepankan kolaborasi dan inovasi. Gejala "anti-Asia Afrika" yang tumbuh di AS dan negara-negara Eropa karena disebabkan faktor penyebaran Covid-19 yang juga menjangkit di negara mereka.Â
Belahan dunia Amerika Serikat dan belahan dunia Eropa melakukan perundungan, rasisme, mencemooh, pelecehan sosial hingga tindak kekerasan verbal hingga fisik terhadap warga yang memiliki latar belakang sebagai bangsa keturunan Asia Afrika.
Jika ras Asia Afrika datang ke benua Amerika dan Eropa, mereka bisa sukses dan berhasil. Etnis Asia Afrika yang memang telah tinggal lama, turun-temurun dan regenerasi sebagai "peradaban good looking".Â
Belum lagi orang keturunan Afrika pernah menjadi presiden Amerika bernama Barrack Obama dan sekarang wakil presiden Amerika dari Asia yakni Kamala Harris. Kedua orang ini dianggap perwakilan bangsa Asia Afrika memimpin pusat negara Adidaya, Amerika Serikat.
Benua Eropa dan Amerika adalah tempat strategis untuk memperkenalkan peradaban Islam tanpa rasisme karena bangsa Asia Afrika bisa terlibat dalam politik. Ke depannya Eropa dan Amerika akan memiliki masyarakat yang diperkaya dengan keragaman keyakinan dan budaya dari bangsa good looking.
Salam Good Looking,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H