Mengapakah
mengapakah puisi
bisa lebih tajam dari belati
dikupasnya topeng-topeng yang kau susupi
jubah-jubah kegelapan tempat kau sembunyi
hingga kau dapati dirimu sendiri meringkuk sepi
di tengah ingar-bingar metropolitan pada suatu dinihari
mengapakah intuisi
mampu mendengar suara nurani
dietanjanginya segala lapis dusta
dihalaunya rupa-rupa inkarnasi duka
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!