Mohon tunggu...
Abdurrazzaq Zanky
Abdurrazzaq Zanky Mohon Tunggu... Petani - petani.

Senang membaca segala jenis buku, nulis diary, mengamati lingkungan alam dan sosial, menertawakan diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Roman

Bila Kau

30 November 2024   07:51 Diperbarui: 30 November 2024   07:51 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pxhere.com/id/photo/1064216

Bila Kau

Bila engkau merasa lelah, janganlah buru-buru menyerah.

Tengoklah ke belakang. Seberapa jauh jalan yang telah

engkau tempuh. Seberapa lama waktu yang sudah engkau

habiskan. Seberaba besar pengorbanan yang telah engkau

ikhlaskan. Ingat-ingatlah kembali, apa yang telah engkau

pikirkan tentang harapan dan tujuan yang engkau

canangkan sewaktu memulai pekerjaan itu. Tinjauan

terhadap niat tujuan dan pencapaian yang sudah engkau

dapat, niscaya akan memulihkan dan membulatkan

lagi engkau punya tekad.

Ketika engkau menemui jalan buntu, berhentilah sejenak

di situ. Tengoklah kiri kananmu. Perhatikan orang-orang

yang berada di sekelilingmu. Kalau nyata banyak orang

berhasil meraih impian, boleh jadi engkau sedang tersesat

jalan. Telitilah kembali hatimu. Apakah ia masih merasa

nyaman atau malah merasa tertekan. Bila jalan itu tak lagi

memberi hatimu kesenangan, buat apa engkau meneruskan?

Ketika engkau merasa harus menyerah, kuatkan hatimu

dengan belajar untuk pasrah. Tenangkan pikiran sejenak.

Lalu mulailah perhitungan. Pertaruhan apa saja yang

sudah engkau lakukan. Pengeluaran apa saja yang telah

engkau sisihkan. Resiko apa saja yang mungkin bisa

menimpa orang-orang yang engkau cinta. Kalau

kerugian itu nyata ada di pundakmu semata, maka

teruslah melangkah. Karena engkau akan ditopang

dan dikuatkan oleh puluhan tangan yang terangkat

dalam doa. Karena pasti, segala jerih payahmu takkan

sia-sia. Sebab manfaat yang akan engkau berikan

jauh melebihi perkiraanmu semula.

Bila kau merasa kehilangan pegangan, tak tahu arah

atau terserang rasa bimbang, janganlah merasa

diri paling malang. Sebab banyak orang di luar

sana mengalami hal yang serupa. Kau bukanlah

satu-satunya orang yang pernah digoyahkan oleh

keraguan. Bersikaplah diam. Alihkan perhatian

dan jangan berbuat apa-apa untuk sementara.

Biarkan waktu berlalu sementara hatimu mengambil

jeda. Sebab memang ada hal-hal tertentu dalam

hidup ini yang akan jelas dengan sendirinya

seiring berlalunya waktu.

Ketika engkau benar-benar putus asa, dibelakangi

dunia, terkucil dan terbuang dari sesama, itu tandanya

engkau semakin dekat dengan penguasa semesta.

Sebab Tuhan adalah Zat yang Maha Pencemburu.

Ketika luapan cinta-Nya sudah tak terbendung,

Ia akan mengambil segalanya dari hati dan hidupmu,

sehingga engkau tak punya pilihan lain kecuali

berbalik dan pulang ke pangkuan kasih sayang-Nya

yang siang malam terus merindumu.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun